This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 16 Januari 2014

KISAH MENYEDIHKAN SEORANG JENAZAH

- Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal menjemput.

Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini:

Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat kesempatan 'istimewa' sepanjang hidup. Inilah pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah.

Sebagai Modin tetap di desa, saya diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum, sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan saya potong. Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus "fardu kifayah" atau pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka mambantu saya dan mereka setuju.

Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum.

Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkehendak dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir.

Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum.

Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah terhadap kita". Kemudian saya minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua anak almarhum.

Almarhum pada dasarnya seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya mengingatkan mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu menguruskan jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada pada ahli warisnya.

Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman, hanya bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka untuk menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan.

Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib akan terjadi. Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat mengikat kepala dan kaki.

Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah, mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang. Memang kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang dapat saya lakukan. Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah "Ya Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar peringatan kepada hamba-Mu ini."

Selepas itu saya beri taklimat tentang sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya, tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang digunakan pula.

Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan. Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata dikhalayak ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya dia tidak pernah mengijinkan kita naik mobilnya." Renungkanlah kalau tidak ada apa-apanya, tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya akan berkata demikian. Jadi saya suruh tuan yg punya van itu membawa kembali vannya.

Selepas itu muncul pula seorang lelaki menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup.

Mobil yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar, dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan, saya berpesan kepada dua pembantu tadi supaya masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat memilukan.

Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan tiga lagi menurunkan jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya kering.

Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas dalam peti dengan hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau telungkup na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk mendapat safa'at Nabi. Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan bila hujan ia tidak mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam telah tenggelam oleh air hitam yang busuk itu.

Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu. Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan talqin, saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan serapan air.

Masya Allah, dalam sejarah peristiwa seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk selesaikan penguburan secepat mungkin.

Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah saya pulang ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.

1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?

2. Mendapat harta secara merampas, menipu dan mengambil yang bukan haknya?

3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?

4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?

5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?

Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum menghubungi saya. Untuk pengetahuan umum, anak almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika, seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi istrinya orang Jepang.

Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua kebenaran saya kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pencipta jagad raya ini.

Kepada semua pembaca setia STA, tanyalah diri kita akankah kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita sendiri, ibu, bapak kita, anak kita atau kaum keluarga kita ?

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

KISAH UMAR BIN KHATTAB

  Saat menjabat sebagai Khalifah, Umar bin Khattab pernah menghadapi cobaan yang cukup berat. Saat itu, umat Islam dilanda paceklik karena masuk dalam tahun abu.

Di tahun itu, semua bahan makanan sulit didapat. Hasil pertanian sebagian besar tidak dapat dikonsumsi, sehingga menyebabkan umat Islam menderita kelaparan.

Suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab mengajak seorang sahabat bernama Aslam menjalankan kebiasaannya menyisir kota. Dia hendak memastikan tidak ada warganya yang tidur dalam keadaan lapar.

Sampai pada satu tempat, Umar dan Aslam berhenti. Dia mendengar tangisan seorang anak perempuan yang cukup keras. Umar kemudian memutuskan untuk mendekati sumber suara itu, yang berasal dari sebuah tenda kumuh.

Setelah dekat, Umar mendapati seorang wanita tua terduduk di depan perapian sambil mengaduk panci menggunakan sendok kayu. Umar kemudian menyapa ibu tua itu dengan mengucap salam.

Si ibu tua itu menoleh kepada Umar dan membalas salam tersebut. Tetapi, si ibu kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Siapakah yang menangis di dalam?" tanya Umar kepada ibu tua.

"Dia anakku," jawab ibu tua itu.

"Mengapa dia menangis? Apakah dia sakit?" tanya Umar lagi.

"Tidak. Dia kelaparan," jawab si ibu.

Umar dan Aslam kemudian tertegun. Setelah beberapa lama, keduanya merasa heran melihat si ibu tua tak juga selesai memasak.

Untuk mengatasi rasa herannya, Umar kemudian bertanya, "Apa yang kau masak itu? Kenapa tidak matang juga?"

Si ibu kemudian menoleh, "Silakan, kau lihat sendiri."

Umar dan Aslam kemudian menengok isi panci itu. Mereka seketika terkaget menjumpai isi panci yang tidak lain berupa air dan batu.

"Apakah kau memasak batu?" tanya Umar dengan sangat kaget. Si ibu menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Untuk apa kau masak batu itu?" tanya Umar lagi.

"Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku yang sedang kelaparan. Semua ini adalah dosa Khalifah Umar bin Khattab. Dia tidak mau memenuhi kebutuhan rakyatnya. Sejak pagi aku dan anakku belum makan sejak pagi. Makanya kusuruh anakku berpuasa dan berharap ada rezeki ketika berbuka. Tapi, hingga saat ini pun rezeki yang kuharap belum juga datang. Kumasak batu ini untuk membohongi anakku sampai dia tertidur," kata ibu tua itu.

"Sungguh tak pantas jika Umar menjadi pemimpin. Dia telah menelantarkan kami," sambung si ibu.

Mendengar perkataan itu, Aslam berniat menegur si ibu dengan mengingatkan bahwa yang ada di hadapannya adalah sang Khalifah. Namun, Umar kemudian menahan Aslam, dan segera mengajaknya kembali ke Madinah sambil meneteskan air mata.

Sesampai di Madinah, tanpa beristirahat, Umar langsung mengambil sekarung gandum. Dipikulnya karung gandum itu untuk diserahkan kepada sang ibu.

Melihat Umar dalam kondisi letih, Aslam segera meminta agar gandum itu diangkatnya. "Sebaiknya aku saja yang membawa gandum itu, ya Amirul Mukminin," kata dia.

Dengan nada keras, Umar menjawab, "Aslam, jangan kau jerumuskan aku ke dalam neraka. Kau bisa menggantikanku mengangkat karung gandum ini, tetapi apakah kau mau memikul beban di pundakku ini kelak di Hari Pembalasan?"

Aslam pun tertegun mendengar jawaban itu. Dia tetap mendampingi Khalifah mengantarkan sekarung gandum itu kepada si ibu tua.

KISAH AJAIB


Kisah Nyata Mayat Membaca Surat Yasin di Mekah - Ini adalah Kisah Nyata yang telah diceritakan oleh pelajar-pelajar yang menimba Ilmu di Arab Saudi. Peristiwa ini baru saja terjadi dan dibenarkan oleh Ustaz Halim Naser seorang peneliti Muslim

Alkisah.. Pada suatu hari di musim haji yang, pelajar pelajar tersebut yang sama-sama menunaikan haji kebetulan mengikuti rombongan orang Arab untuk mengebumikan mayat seorang yang meninggal dunia pada musim haji. Makam tersebut terletak di Ma’la….tempat pengebumian para jemaah haji yang meninggal dunia di Mekah….

Cara mengebumikan mayat ialah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk kira-kira delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka lembali untuk mengebumikan mayat yang baru.

Begitu sampai pada pemakaman yang liang kuburnya sudah disiapkan untuk mengebumikan mayat yang baru, orang-orang Arab tersebut behamburan lari ketakutan karena nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya. pelajar pelajar tersebut ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. apa yang terjadi diliang kubur tersebut. Hasilnya dia mendapati memang ada mayat sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al Quran.

Sseterusnya. Ayat Quran yang terbuka ialah Surah Yasin. Satu lagi perkara ialah mayat tersebut tidak hancur dan kain kapan yang membalutinya juga tetap utuh. Yang yang tidak ada hanyalah kapas yang diletakkan di antara mayat dengan kain kapan (kain ehram).

Setelah setelah diteliti, rupa-rupanya mayat tersebut ialah mayat seorang lelaki berkulit hitam yang kerjanya ialah membersihkan Baitullah daripada tumpahan air zam-zam. Dan ketika perkerjaannya sudah slesai daripada membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam. Dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.

Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah…

Inilah yang membuatkan kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah… .

Selepas peristiwa itu, lubang kubur itu pun di patri (disemen) dan ditandai agar tiada mayat lagi yang akan dikebumikan di situ….

Semoga dapat menjadi renungan buat kita semua. Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-Nya yang taat dan ikhlas bekerja kerana-Nya.

MUALAF


Foto: Heboh Bhiksu budha shalat, setelah melihat Mushola tidak terbakar - Sami Buddha Shalat Di Mushola setelah menyaksikan sendiri mushola yang tidak terbakar.

Sami buddha itupun akhirnya memutuskan muallaf setelah menyaksikan sendiri bagaimana hebatnya jilatan api besar yang meluluh lantahkan pasar Rantau Panjang malaysia (6/1/14).


Disaat kedua biksu budha itu sedang berbelanja di pasar Rantau Panjang malam itu dan melewati masjid yang berada di area pasar mereka sempat terhenti sejenak untuk menyaksikan sekeliling masjid tersebut, namun tidak lama kemudia warga berhamburan keluar karna sisi lain pasar terbakar hingga menyebabkan seluruh pasar tak terkecuali mushola/surau yang berada dilokasi tersebut.


pasar besar rantau panjang yang terbakar

 


Namun setelah petugas pemadam berhasil memadamkan area tersebut ada satu bangunan yang tetap kokoh berdiri yaitu mushola rantau panjang.


Masyarakat tercengang dengan terjaganya masjid dari kobaran api yang meluluh lantahkan pasar tak terkecuali kedua biksu yang saat itu berada di tempat.


Hingga hidayah itu menghampiri mereka , dan setelah kejadian itu dan saat hampir memasuki sholat ashar, mereka meminta takmir masjid untuk membimbing mereka muallaf, dan Alhamdullillah saat itupula mereka bersyahadad, dan pertama kalinya pula mereka melakukan shalat berjamaah dimasjid terdekat dari pasar tersebut.

An Nashr 1 – 3

1.Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

2.dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

3.maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Sahabatku Fillah, Ucapkanlah
–> SubhanAllahi wa biHamdihi, Subhan-Allahi ‘l-`adhziim

“Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Rabu, 15 Januari 2014

NABI MUHAMMAD SAW

NABI MUHAMMAD SAW
Ummat Islam mengalami perjuangan selama 13 tahun sewaktu di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah di bawah kepemimpinan orang-orang  kafir dan  10 tahun berjuang di Madinah sesudah hijrah dari Mekkah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang memimpin masyarakat langsung di bawah bimbingan Allah melalui Kitabullah Al-Qur’an.
Jadi terjadi dua kondisi yang sangat berbeda. Pada paruh pertama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat mengalami keadaan dimana yang memimpin ialah kaum kafir musyrik. Sehingga generasi awal umat ini mengalami kekalahan yang menuntut kesabaran luar biasa untuk bisa bertahan menghadapi kejahiliyahan yang berlaku.
Namun pada paruh kedua, sesudah hijrah ke Madinah, kaum muslimin justru semakin hari semakin kokoh kedudukannya sehingga Allah taqdirkan mereka menikmati kejayaan di tengah masyarakat jazirah Arab. Sehingga kaum musyrik Arab pada masa itu akhirnya  harus tunduk kepada kepemimpinan orang-orang beriman.
PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI  NABI MUHAMMAD
Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang dialami Nabi Muhammad dan menjadi sejarah didalam agama islam, baik peristiwa yang langsung dari Allah, ada yang melalui malaikat Jibril, ada pula memang dari diri sendiri
Berikut rangkaian peristiwa yang pernah dialami Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga akhir hayatnya, Yaitu:
Lahirnya Nabi Muhammad dan ditinggal ayahnya
Halimah Sadiyya diangkat sebagai inang pengasuh
Kembali ke Mekah dibawah asuhan ibunya
Ibunya, Aminah wafat
Kakeknya Abdul-Muttalib wafat
Mengunjungi Syiria
Mengunjungi Syiria sebagai pesuruh Khadijah
Menikah dengan Khadijah
Memperoleh momongan Qasim
Putrinya, Zainab lahir
Putrinya, Rugaya lahir
Putrinya, Ummu Kaltum lahir
Renovasi Ka’bah, penempatan Batu Hitam (Hajar Aswad)
Putrinya, Fatimah lahir
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama di Gua Hira
Khadijah, Abu Bakar, Ali, Zaid masuk Islam
Mengajak masyrakat Mekah memeluk Islam
Rombongan kaum Muslim hijrah ke Abyssinia
Blokade oleh suku Abi-Talib
Hamzah, Umar menerima Islam
Kakeknya Abu Talib dan istrinya Khadijah wafat
Menikah dengan Sauda
Menikah dengan Aisyah
Dakwah ke Taif, 13 km dari Mekah
Isra’ Mi’raj dan menerima perintah sholat 5 kali sehari
Beberapa orang Madinah memeluk Islam
Perjanjian Aqabah pertama
Perjanjian Aqabah kedua
Hijrah dari Mekah ke gua Thur
Migrasi dari Mekah ke Madinah
Tiba di Madinah setelah Jumatan di Masjid Quba
Pembuatan Masjid di Madinah dan adzan pertama oleh Bilal
Nabi mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin
Perjanjian damai dengan kaum Yahudi di Madinah
Allah mengijinkan perang mempertahanakan diri
Perang (ghazwa) Waddan
Perang Safwan
Perang Duláshir
Salman Al-Farisi masuk Islam
Pengubahan arah Qiblat ke Ka’bah dan Puasa Ramadhan
Perang Badar
Perang dengan bani Salim
Idul Fitri dan pembayaran Zakat Fitrah pertama
Perintah Kewajiban membayar Zakat
Pernikahan Fatimah
Perang dengan Bani Qainuqa
Perang Sawiq
Perang Ghatfan
Perang Bahran
Menikah hafsyah
Perang Uhud
Perang Humra Al-Asad
Menikah dengan Zainab binti Khazimah
Perang dengan Bani Nudair
Larangan minum khamar
Perang Datur Riqa
Menikah dengan Umu Salma
Perang Badru Ukhra
Perang Dumatul Jandal
Perang Dengan bani Mustalaq
Menikah dengan Jawariah binti Harits
Menikah dengan Zainab binti Hajash
Turun perintah berjilbab
Perang Ahzap atau Khandaq
Perang dengan Bani Quraiza
Perang dengan bani Lahyan
Perang Dhi Qard atau Ghaiba
Perjanjian Hudaibiyah
Larangan menikah dengan orang kafir
Menikah dengan Habibah
Mengajak para penguasa untuk memeluk Islam
Perang Khaibar
Kembali dari Abyssinia
Menikah dengan Safiyya
Perang Wadil Qura dan Taim
Umrah
Menikah dengan Maimunah
Khalid bin Walid dan Umar bin Al-Aas masuk Islam
Perang Muta
Penaklukan Mekah
Perang Hunain dan perang Taif
Tiba di Ja’rana dan utusan Hawazan memeluk Islam
Pembentukan lembaga zakat dan shodaqoh
Utusan Ghadara memeluk Islam
Utusan Balli memeluk Islam
Perang Tabuk, perang terakhir yang dipimpin oleh Rasulullah
Aturan membayar pajak keamanan bagi non-Muslim
Abu Bakar As-Sidiq menunaikan ibadah haji
Turun perintah Haji, dan pelarangan Riba
Utusan Taif, Hamadan, Bani Asad and Bani Abbas, Ghuttan menerima Islam
Bertolak dari Madinah ke Mekah
Haji perpisahan, Hajjatul Wada, Khutbah, wahyu terakhir
Utusan Nakha masuk Islam
Ekspedisi militer dipimpin Surya Usama bin Zaid sukses
Nabi jatuh sakit
Nabi memimpin sholat selama empat hari
Nabi menunjuk Abu Bakar memimpin sholat
Nabi wafat
Nabi dimakamkan
Berikut daftar anak cucu Nabi Muhammad SAW tentang keabsahannya Hanya Allah lah yang maha mengetahuinya.

Anak-anak lelaki Nabi s.a.w.:
i. Qasim
ii. `Abdullah
iii. Toyyib @ Tohir (Sebahagian ulama` mengatakan Toyyib @ Tohir bukan orang yang berbeza tetapi gelaran kepada `Abdullah)
iv. Ibrahim

Qasim, `Abdullah dan toyyib @ Tohir adalah anak Nabi s.a.w. dengan Saidatina Khadijah manakala Ibrahim adalah anak baginda dengan Mariah al-Qibtiyyah, beliau juga meninggal semasa masih kecil iaitu semasa berumur 16 bulan

Anak-anak perempuan Nabi s.a.w.:
i. Zainab (isteri kepada Abul `Ash bin ar-Rabi`)
ii. Ruqayyah (isteri kepada Utsman bin `Affan)
iii. Fatimah (isteri kepada `Ali bin Abi Talib)
iv. Ummu Kultsum (juga kemudianya menjadi isteri kepada Utsman bin `Affan)

Semua cucu-cucu Rasulullah s.a.w. adalah keturunan dari anak-anak perempuan baginda s.a.w., kerana anak-anak lelaki baginda semuanya meninggal dunia ketika masih kecil lagi.

Cucu-cucu lelaki Nabi Muhammad s.a.w:
i. `Ali bin Abul `Ash bin ar-Rabi` (Cucu sulung Nabi s.a.w.)
ii. `Abdullah bin Utsman bin `Affan
iii. Hasan bin `Ali bin Abi Talib
iv. Husain bin `Ali bin Abu Talib

Cucu-cucu perempuan Nabi Muhammad Nabi s.a.w:
i. Umaamah binti Abul `Ash bin ar-Rabi`
ii. Ummu Kultsum binti `Ali bin Abu Thalib
iii. Zainab binti `Ali bin Abu Thalib
Ringkasan Perjalanan nabi Muhammad SAW
1. Kelahiran dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah . Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan dengan 570 M. Sebagian besar penduduk Mekkah menyemba berhala). Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibu beliau bernama Aminah binti Wahab. Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Rasulullah masih berada dalam kandungan. (Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, masyarakat hidup pada jaman Jahiliyah yaitu jaman kebodohan.  Sebagian besar penduduk Mekkah menyembah berhala)
Orang pertama yang menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuaibah .Kemudian beliau disusukan kepada Halimah binti Dzu’aib As-Sa’diyah hingga berumur 2 tahun, dan beliau diasuh Halimah selama 4 tahun.
Pada usia 6 tahun, nabi Muhammad SAW, dibawa oleh ibunya berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Namun ketika sampai di Abwa’, ibunya meninggal dan dimakamkan di Abwa’. Dalam perjalanan tersebut ikut juga pengasuh beliau yang bernama Ummu Aiman.  Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama dua tahun.
Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga oleh Abu Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika  tiba di Bashrah, beliau bertemu dengan pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu Thalib bahwa kemanakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar Rasulullah dibawa kembali pulang agar tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.
Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang Fijar yang terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.
Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik Khadijah binti Khuwailid untuk diperdagangkan ke negeri Syam.  Kemudian Rasulullah menikah dengan Khadijah.  Putra –putri beliau dari perkawinan dengan Khadijah adalah : Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri beliau semua hidup pada masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.
Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut.  Atas Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad ditengahnya, lalu meminta agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang t dan mengangkatnya sampai ke tempat.
2. Dibawah Naungan Kenabian
Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surat Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Rasulullah gemetar dan pulang menemui istrinya Khadijah dan berkata “Selimuti aku, selimuti aku”.  Kemudian Khadijah membawa Rasulullah kepada pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal dan Waraqah menyatakan yang datang kepada Rasulullah adalah malaikat Jibril.
a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (da’wah sirriyyah)
    
Dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pada dakwah permulaan itu empat orang yang dekat dengan Rasulullah menyatakan keislamanya, mereka disebut sebagai as-saabiquun al- awwalluun (orang yang pertama masuk Islam). Mereka terdiri dari : Khadijah (istri beliau), Abu Bakar Shiddiq (sahabat beliau), Ali bin Abi Thalib (keponakan beliau), dan Zaid bin Haritsah ( mantan budak beliau).
b. Dakwah secara terang-terangan (da’wah jahriyyah)
Dakwah secara terbuka dilakukan Rasulullah setelah mendapat perintah Allah SWT (Q.S Al Hijr ayat 94). Dakwah pertama secara terang-terangan dilakukan di bukit Shafa dekat Ka’bah dan mendapat cemoohan dari sebagian besar kaum Quraisy terutama pamannya sendiri Abu Lahab (Q.S Al-Lahab).
c. Reaksi kaum Quraisy atas dakwah Rasulullah
Beragam penindasan dilakukan kepada kaum muslimin ,antara lain :
- Ustman bin Affan digulung oleh pamannya dalam tikar kurma dan diasapi dari bawah.
- Bilal, budak milik Umayyah bin Khalaf al-Jumahiy, lehernya dililit tali dan diseret, ditindih dengan batu besar dan diletakkan di terik matahari lalu dibebaskan oleh Abu Bakar.
Pada Tahun kelima kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah (Ethiopia) untuk menghindari penyiksaan kaum musyrikin. Raja Habasyah pada waktu itu adalah Ashhimah an-Najasyiy.
Kekejaman kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Pada tahun ke tujuh kenabian, kaum muslimin dan seluruh Bani Hasyim serta bani Muthalib di asingkan di lembah Syi’ib. Kaum kafir Quraisy memboikot segala hubungan antara umat Islam dengan pihak lain, sehingga kaum muslimin menderita kelaparan. Pada tahun itu juga Rasulullah memerintahkan untuk hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya.
d. Masuk Islamnya Hamzah dan Umar bin Khattab
Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada prnghujung tahun keenam kenabian, pada bulan Zulhijjah. Sebab keislamannya, dikarenakan penyiksaan  Abu Jahal kepada Rasulullah di bukit Shafa dan disampaikan kepada Hamzah oleh budak perempuan Abdullah bin Jad’an. Keislaman Hamzah pada mulanya sebagai pelampiasan harga diri seseorang yang tidak sudi keluarganya di hina, namun Allah membuatnya cinta terhadap Islam dan menjadikan kebanggaan kaum muslimin.
Tiga hari setelah Hamzah masuk Islam, Umar bin Khatab pun menyatakan keislamannya.
Tahun kesepuluh kenabian istri Rasulullah Khadijah dan pamanya yang selalu melindungi Rasulullah dari kaum musyrikin yaitu Abu Thalib wafat. Tahun ini disebut tahun Amul Huzni (tahun kesedihan).
Dakwah di Luar Kota Mekkah
Pada tahun Ke-10 kenabian Rasulullah hijrah ke Thaif didampingi  anak angkat beliau Zaid bin Haritsah.namun dakwah beliau tidak mendapat sambutan yang baik, bahkan beliau di usir dan dilempari oleh penduduk Thaif.  Rasulullah tinggal 10 hari di Thaif dan kembali ke Mekkah.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Tahun ke-11 kenabian   terjadi peristiwa Isra’ Mikraj (Q.S Al-Israa ayat 1). Isra’ artinya perjalanan Rasulullah pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina. Mikraj artinya di naikkan ke langit tertinggi yaitu dari Baitul Maqdis sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan beliau ditemani oleh malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq. Pada peristiwa ini Rasulullah menerima perintah shalat yang pada  mulanya 50 rakaat sampai akhirnya 5 rakaat sehari semalam
Dari perjalanan Isra’ Mikraj ini Rasulullah mengalami kejadian yang bervariasi :
- Beliau ditawari susu dan arak, lalu beliau memilih susu.
- Beliau melihat 4 buah sungai di surga, dua sungai nampak dan dua lagi tersembunyi. Yang    tampak adalah sungai Nil dan sungai Eufrat.
- Beliau melihat malaikat Malik penjaga neraka yang tidak pernah tertawa.
- Beliau melihat para pemakan harta anak yatim secara zhalim yang bibir mereka seperti bibir unta, mulut mereka dilempari sepotong api dari neraka
- Beliau melihat pemakan riba yang perutnya buncit.
- Beliau melihat penzina diantara mereka terlihat daging gemuk di tangannya dan disampingnya daging bernanah dan busuk dan mereka memilih mamakan daging busuk dan bernanah.
- Beliau melihat rombongan niaga penduduk Mekkah sepulangnya dan ketika pergi. Beliau menunjukkan kepada mereka perihal unta mereka yang melarikan diri dan meminum air milik mereka. Air minum itu berada di bawah wadah yang tertutup saat mereka tertidur. Hal ini yang menjadi bukti kebenaran pengakuan beliau pada pagi hari dari malam Isra’.  Sahabat beliau Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra’ Mikraj manakala orang-orang mendustakannya. Pada moment ini Abu Bakar dijuluki  Ash-Shiddiq (orang yang selalu membenarkan nabi).
Bai’at Aqabah Pertama
Pada tahun 12 kenabian datang 12 orang dari Yastrib yaitu suku Khazraj dan suku Aus menemui Rasulullah di bukit Aqabah di Mina  dan berbai’at (berjanji) akan setia kepada Allah SWT. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bai’atul Aqabah Pertama. Kemudian mereka pulang ke Yastrib dan Rasulullah SAW mengutus Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang agama Islam.
Bai’at Aqabah Kedua (Bai’at Kubro)
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian datang lagi penduduk Yatsrib dengan jumlah yang lebih besar menemui Rasulullah di Aqabah, sehingga peristiwa ini dikenal dengan Bai’atul Aqabah Kedua. Dalam pertemuan dengan Rasulullah SAW mereka meminta dengan sungguh-sungguh agar Rasulullah dan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan menolong dan melindungi seperti keluarga sendiri.
Hijrah ke Yatsrib
Rasulullah menyambut baik permintaan kaum Yatsrib untuk hijrah. Beliau memerintahkan agar semua kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka hijrah secara sembunyi-sembunyi. Setelah hampir seluruh kaum muslimin berangkat maka Rasulullah pun Hijrah ditemani Abu Bakar Shiddiq.
Blokade terhadap Kediaman Rasulullah SAW.
Para kafir Quraisy yang telah ditunjuk berdasarkan kesepakatan parlemen Mekkah “Daarun Nadwah”, berencana ingin membunuh Rasulullah SAW. Mereka menunggu Rasulullah keluar tengah malam untuk melakukan shalat di Masjidil Haram. Namun blokade ini gagal. Pada malam itu Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan berselimut dengan burdah hijau milik Rasulullah
Sementara itu Rasulullah berhasil keluar dan menembus blokade Kafir Quraisy. Beliau memungut segenggam tanah lalu menaburkannya di atas kepala mereka. Ketika itu Allah telah mencabut pandangan mereka sehingga tidak melihat Rasulullah SAW lewat. Sedangkan beliu menbaca firman Allah (Surat Yaasiin.9).
Dalam perjalanan Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selam tiga malam.    
Dalam perjalanan Rasulullah sempat mendirikan sebuah masjid di Quba yang dinamakan masjid Quba. Inilah masjid yang pertama didirikan sejak kenabian.       
Saat memasuki Yatsrib beliau dan rombongan muhajirin disambut gembira oleh penduduk Yatsrib.  Sejak saat itu kota Yatsrib diubah nama menjadi Al-Madinatul Munawarah yang dikenal sampai sekarang dengan sebutan Madinah. 
Tahapan Pertama di Madinah (Tahun 1 Hijriyah)
Mengawali langkah pertama pada tahun itu Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Anshar dan kaum Muhajirin di rumah Anas bin Malik. Kemudian secara bergotong royong membangun Masjid Nabawi.  Tahun itu juga turun wahyu yang mengizinkan kaum muslimin berperang mempertahankan akidah dan memberla agama Allah SWT.
Tahun Ke-2 Hijriyah
Peristiwa bersejarah pada tahun ini antara lain :
- perubahan kiblat dari arah Baitul Maqdis Palestina ke Ka’bah Mekkah.
- pertama kalinya diwajibkan puasa Ramadhan.
- disyariatkan agar umat Islam menyelenggarakan shalat Idul Fitri setelah puasa Ramadhan.
- ditetapka mengeluarkan zakat bagi yang mampu.
- terjadinya perang Badar Kubra.
Pada perang Badar  pasukan kaum muslimin berjumlah 313 orang. Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Maktum sebagai penguasa sementara di Madinah.  Pasukan perang Badar di bagi 2 yaitu ;
  1. Al-Muhajirin dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib
  2. Anshar dipimpin oleh Sa’d bin Mu’adz.
       
Tahun Ke-3 Hijriyah
Peristiwa penting pada tahun ini adalah :
- Diharamkannya minuman khamar bagi kaum muslimin.
- Peristiwa perang Uhud
 yaitu perang antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy yang dendam atas kekalahan pada perang Badar.
Pada perang ini terbunuhnya “Singa Allah”, Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketika pasukan Islam mencapai kemenangan, terjadi kesalahan fatal dari pasukan pemanah (yang diperintahkan Rasulullah tetap berada di bukit dalam situasi apapaun), mereka melihat pasukan Islam sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) dan turun ikut mengumpulkan ghanimah.  Khalid bin al-Walid, pasukan musuh memanfaatkan kesempatan untuk menyerbu pasukan kaum muslimin. 
Tahun ke-4 Hijriyah
- disyariatkannya shalat khauf (shalat karena takut)
- diturunkannya wahyu tentang tayamum bila tidak ada air.
Tahun ke-5 Hijriyah
- diwajibkan haji bagi kaum muslimin yang mampu.
- terjadi perang Khandaq (perang Ahzab), yaitu perang dengan taktik menggali parit sebagai benteng muslim di Madinah.
Tahun ke-6 Hijriyah
- terjadi Pejanjian Hudaibiyah , yaitu perjanjia antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy di desa Hudaibiyah yang isinya :
* Penundaan haji bagi kaum muslimun
* Gencatan senjata selam 10 tahun antara kedua belah pihak
* Kebebasan memilih kelompok yang disukai (kelompok dalam perjanjian Muhammad atau dengan   pihak Quraisy).
* Siapa yang mendatangi Muhammad dari pihak Quraisy tanpa izin walinya, harus dikembalikan lagi, jika yang melarikan diri dari pihak Muhammad, maka tidak dikembalikan kepada beliau.
- Terjadi Bai’atur Ridwan, yaitu sumpah setia kaum muslimin akan membela agama Islam sampai titik darah penghabisan.  
Tahun ke-7 Hijriyah
Terjadi perang Khaibar , yaitu perang antara kaum muslimin dengan kaum kafir yang pernah menyerang Madinah saat perang Khandaq.
Tahun ke-8 Hijriyah
- Terjadi perang Mu’tah, yaitu perang antara kaum muslimin dengan bangsa Romawi yang menjajah wilayah utara Jazirah Arab. Pada perang ini 3000 pasukan muslimin melawan 200000 prajurit. Zaid bin Haritsah memegang panji peperangan (syahid) dan digantikan Ja’far bin Abu Thalib ( syahid), digantikan Abdullah bin Rawahah (syahid), digantikan salah satu “Pedang Allah”, Khalid bin Walid.
-     terjadinya Fathul Mekkah (penaklukan kota Mekkah), yaitu peristiwa jatuhnya kota Mekkah kepada kaum muslimin dan pengampunan Rasulullah SAW terhadap kaum Quraisy. Saat masuk Masjidil Haram Rasulullah menghancurkan 360 buah berhala. Waktu shalat tiba Rasulullah memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan Adzan di atas Ka’bah.
Tahun ke-9 Hijriyah
- Kaum muslimin melaksanakan ibadah haji yang dipimpin oleh Abu Bakar Shiddiq.
- Permulaan turunya surat Baraa’ah (At-Taubah) mengenai pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
- Penduduk Thaif masuk Islam.
Tahun ke-10 Hijriyah
- Rasulullah memimpin kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai agamamu

NABI ISA AS

NABI ISA AS.
A. RIWAYAT NABI ISA
  • Kelahiran Nabi Isa
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an. Menurut kisah di Al-Qur’an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur’an
Jibril berkata; “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. (surat Maryam: 21)
…Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (Maryam: 35)
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Al Anbiyaa’: 21)
Setelah Isa berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa pun menjawab
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
Referensi dalam hadits lain adalah: “Ketika setiap manusia lahir. Setan menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh dengan dua jarinya, kecuali Isa a.s., putera Maryam, Setan mencoba menyentuhnya tapi gagal, karena dia hanya menyentuh plasentanya saja.”
Menurut al-Tabari, hal ini disebabkan karena doa Maryam: “Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari setan yang terkutuk.”
  • Misi Sebagai Nabi
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam Taurat, membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran Islam, memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya. Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya pernah bertemu dengan Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina.
Beberapa ayat dari Al Qur’an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (Maryam: 30-35)
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az Zukhruf: 63-65)
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Al Maa’idah: 75)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa’idah: 116-117)
* Nabi Isa dan Ruhul Qudus
Qur’an juga menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan dengan ruh kudus oleh Tuhan.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253)
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”. (Al Maa’idah: 110)
* Nabi Isa tidak dibunuh ataupun disalib
Al-Qur’an menerangkan dalam surat An Nisaa’:157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa.
dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa’: 157)
* Nabi Isa diangkat ke langit
Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa ditangan musuhnya. Al-Qur’an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Al Qur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa’:158)
  • Ramalan dan Misi Nabi Isa di Akhir Jaman
* Nabi Isa Turun Kembali ke Bumi
Dari keterangan hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir jaman Isa akan di turunkan oleh Allah dari langit ke bumi. Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut:
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air waulupun ia tidak basah.”
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah salat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang di imami oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
“Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
* Nabi Isa Membunuh Dajjal
Turunnya Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.
Dikisahkan setelah Isa selesai menunaikan salat, ia berkata: “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal.” Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal silaknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa menombak dan membunuhnya, maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal (dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Isa.
* Nabi Isa Menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.
• Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka.
• Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak jaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina)”
• Dan di Thur terkepunglah Nabiallah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya, menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sebagai berikut:
“Dinding Ya’juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. (QS . Al Anbiyaa’ : 96)
Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu di sini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri sudah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.”
* Nabi Isa Menjadi pemimpin yang adil di akhir jaman
Menurut suatu riwayat, Isa setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”
* Nabi Isa Menunaikan Ibadah Haji
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”
* Nabi Isa Akan Wafat
Setelah Isa menjadi pemimpin yang adil di akhir jaman, Allah akan mewafatkan beliau. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih dunia kemudian dunia akan kiamat.
B. AL-HAWAARIYYUUN (PENGIKUT NABI ISA)
Dalam berdakwah, Isa didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para sahabat Isa ini terdapat dalam surat Al-Mâ’idah: 111-115 dan surat Ãli-’Imrân: 52. Dalam surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
C. KEPERCAYAAN DASAR ISLAM TENTANG ISA
Isa disebutkan dengan banyak nama di dalam Al-Quran. Sebutan yang paling umum adalah “Isa bin Maryam” (Isa putra Maryam), kadang-kadang diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui sebagai seorang nabi dan utusan (rasul) Allah. Istilah wadjih (“patut dihargai dalam dunia ini dan selanjutnya”), mubārak (“diberkati” atau “sumber manfaat bagi orang lain”), `abd-Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam Al-Qur’an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
Nama lain yang sering disebutkan adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke “Mesias”. Islam menganggap semua nabi, termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga tidak sama dengan konsep Kristen tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan kata Masih dalam Al Qur’an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai seorang yang diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan mukjizatnya antara lain ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan mata orang buta. Ayat Qur’an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang berarti “firman Tuhan”) sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya sebagai sebagai utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.
• Teologi
Ajaran Islam menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah saja. Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
• Pendahulu Muhammad
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur’an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti “penghibur” yang diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti “termasyhur, agung, terpuji”. Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad.
D. MUKJIZAT NABI ISA
Sebagai salah satu nabi yang memiliki julukan Ulul Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di jamannya dan Isa membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya adalah:
• Lahir tanpa adanya seorang ayah
• Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel
• Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
• Menyembuhkan orang buta
• Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung
• Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak
• Menghidupkan kembali orang yang telah mati
• Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun
• Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung
• Diangkat dari bumi ke langit ketika penguasa Roma dan Bani Israel yang zalim berusaha menyalibnya