This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 15 Mei 2014

TANDA MAU KIAMAT

Salju di Thaif dan Hujan di Makkah
Hujan deras yang mengguyur Makkah Al Mukarramah, Kamis (8/5) malam, telah mengakibatkan banjir di kota suci tersebut. Juru bicara Badan Pertahanan Kota Suci, Sholeh al-Ulayani mengumumkan 1356 titik kerusakan parah dan adanya korban tewas akibat banjir itu.
Benarkah banjir di Makkah ini menjadi tanda bahwa kiamat semakin dekat? Pada pertengahan Desember tahun lalu, ketika turun salju di sebagian wilayah Saudi, beredar penjelasan Syaikh Su’ud Syuraim.
Imam Masjidil Haram itu mengatakan, fenomena turunnya salju yang lebih sering terjadi membuktikan bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar seorang Nabi dan Rasul yang menerima wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Syaikh Syuraim menambahkan, salju merupakan komponen utama dalam pembentukan sungai dan tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau dan sungai-sungai.”
Syeikh Syuraim juga menyebutkan bahwa baru-baru ini salju telah turun di daerah Tabuk. Hal itu mengingatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk, “Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.”
Selain salju, melimpahnya air dengan datangnya banjir juga menjadi komponen pembentukan sungai dan tumbuhan. Dengan tersedianya air dan banyaknya tumbuhan yang hidup di Arab, maka wilayah itu berpotensi menjadi seperti yang disabdakan Nabi, menjadi padang yang hijau. [AM/bersamadakwah]

Minggu, 30 Maret 2014

ARTI BULAN ISLAM


1) Muharam


Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender hijriah. Muharam sendiri berarti yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharam karena pada masa itu oleh orang-oramg arab dulu dilarang berperang. Namun larangan berperang pada bulan ini tidak berlaku dalam islam sejak turunnya ayat 191 surat Al-Baqarah.

2) Shafar

Yang berikutnya adalah bulan Shafar. Shafar berarti kosong. Penamaan shafar karena pada bulan tersebut semua orang laki-laki Arab pada zaman dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga, dan berperang, sehingga kawasan pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

3) Rabiul Awal

Selanjutnya ada Rabiul Awal. Rabiul Awal sendiri berasal dari kata Rabi yang berarti menetap dan Awal atau pertama. Maksudnya adalah masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninggalkan rumah atau tempat tinggal mereka, sehingga bulan ini menjadi penanda awal menetapnya kaum laki-laki di rumah atau tempat tinggal mereka.

Pada bulan ini juga terdapat beberapa peristiwa bersejarah bagi umat islam, yakni lahirnya Nabi Muhammad SAW, diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasulullah, hijrahnya Rasulullah, serta wafatnya Rasulullah SAW.

4) Rabiul Akhir

Merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini merupakan masa terakhir menetapnya kaum laki-laki di rumahnya.


5) Jumadil Awal

Yakni nama bulan yang kelima dalam kalender Hijriah. jumadilAwal sendiri berasal dari dua kata, yakni Jumadi yang berarti kering dan Awal yang berarti pertama.

6) Jumadil Akhir
Merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah. Jumadil Akhir berarti akhir dari musim kemarau.

7) Rajab


Selanjutnya ada bulan ketujuh yaitu bulan Rajab. Rajab berarti mulia, penamaan bulan ini karena bangsa arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini. Diantarnya dengan melarang berperang, tapi sebagaimana yang telah disebutkan larangan berperang tersebut dicabut dalam Islam.

8) Sya’ban


Merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Sya’ban berarti berkelompok. Penamaan bulan sya’ban ini karena orang-orang arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkaf. Pada bulan ini juga terdapat peristiwa bersejarah bagi umat Islam, yakni diantaranya perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitullah atau Ka’bah.

9) Ramadhan


Merupakan nama bulan yang kesembilan dalam kalender Hijriah. Ramadhan artinya sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dlam Al-Qur’an, karena bulan ini memliki keutamaan, kesucian dan berbagai keistimewaan. Di dalam ini juga terdapat berbagai peristiwa penting bagi umat Islam, yaitu seperti pertama kalinya turunnya ayat Al-Qur’an, turunnya malam Lailatul Qadar, ditetapkannya bulan ini sebagai waktu ibadah puasa wajib, terjadinnya perang Badar, serta diambil alihnya kota Mekkah oleh Rasulullah SAW.

10) Syawal


Merupakan nama bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Syawal berarti kebahagiaan, maksudnya kembalinya manusia kedalam keadaan fitrah atau kesucian karena usai menunaikan ibadah puasa dan bayar zakat serta saling bermaaf-maafan yang membuat hati kita bahagia.

11) Zulqadah


Setelah syawal ada Bulan Zulqadah. Zulqadqh berasal dari kata Zul yang berarti pemilik dan Qa’dah yang berarti duduk. Karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum lelaki arab zaman dahulu. Mereka menikmatinya dengan duduk-duduk di rumah.

12) Zulhijjah


Meruapak nama bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Zulhijjah berarti menunaikan ibadah Haji. Penamaan Zulhijjah sebab pada bulan ini umat Islam menunaikan Haji.

Senin, 03 Februari 2014

NAQSABANDIYAH

                  Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allaahumma    shalli `alaa    Sayyidina    Muhammad wa`alaa aalihi    washahbihii    ajma`iin
 maka    inilah    mula-mula    Thariqat   Naqsabandiyah    Mujaddidiyah    Khalidiyah    maka mewahyukan    ALLAH TA`AALAA    kepada     Jibril `alaihissalaam    rahasia    yang    amat    halus disuruh    berikan    kepada    hambanya    yang suci    dan    yang    putus    pengenalannya    dan    kuat yaqin   kemudian    maka    turun    Jibril    kepada    diberikan    rahasia    itu    kepada    Nabi    kita
Muhammad    Shallallaah `alaihi    wasallam    dan   daripadanya    turun    kepada    shahabatnya :

1. Saidina    Abu    Bakar    Shiddiq    ra    dan    daripadanya    turun    kepada :

2. Saidina    Sulaiman    ra    itu    setengah    daripada    keluarga    Rasuulullah `alaihi    wasallam    dan daripadanya   turun    kepada :

3. Saidna    Sulaiman    farisi    ra    dan    daripadanya    turun    kepada :

4. Imam    Qasyim    ra    anak    Saidina    Abu   Bakar    Shiddiq    ra    dan    dari    padanya    turun kepada :

5. Imam   Ja`far    Muhammad    sharif    ra    dan    adalah   Imam    Ja`far    ra    itu    anak    cucu Saidina    `ali    kw   dan    daripadanya    turun    kepada    Syulthaanul    `aarifin    Syekh    Tham`uuri anak    `aisyah    namanya    yang    mashhur :

6. Syekh    Abi    Yazid    Al    Busthami    Q S.    dan    daripadanya    kepada    keramat   beberapa Auliya`ALLAH     yaitu :

7. Abil    Hasan    Qurqaani    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    sekalian    hatib    yaitu :

8. Abii `alishshamad    ibnu   Syekh    Yusuf    Hamdani   Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Wali :

9. Syekh   `Abdul    khaliq    fajawani    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Qutub    penghulu sekalian    Wali    yaitu :

10. Syekh    `arif Riukri    Q S   dan    daripadanya    turun   kepada    hambanya    kepala    daripada sekalian    guru-guru    yaitu :

11. Syekh Muhammad    Waljiri   Faqnawi    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Waliyul `arfani yang    sangat    kasih    akan    Tuhan    yang    Ghani    yaitu :

12. Syekh    `alii ramaisyir    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Penghulu    sekalian    Auliya` ALLAH yaitu :

13. Syekh    Babas    Samasi    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Raja    yang    besar    lagi Saidi    ialah    kepala    sekalian    Guru=guru     yaitu :

14. Syekh    Said    Aamiin    kilali    Q S    dan    daripadanya    turun   kepada Auliya`    yang mashhur keramat    dan    ma`mur    ialah    Imam    Thariqat    Naqsabandiyah    namanya :

15. Syekh    Baha uddin    Bukhari     Q S    dan    daripadanya    turun   kepada    penghulu    sekalian Qutub    Syekh    Muhammad    Bukhari    namanya     yang    masyhur :

16. Syekh    `Ala uddin `athari    Q S dan daripadanya turun kepada :

17. Syekh    `Abdullah    Al ahrar    ismifandi    Q S     dan    daripadanya    turun    kepada    Raja    yang shaleh    ialah    kepala    sekalian    Guru-guru     Yaitu :

18. Syekh    Muhammad    Zuhdi   Q S    dan    dari    padanya    turun    kepada    anak    saudaranya    yang    mempunyai    keharifan    yang    besar    dan muraqaqbah    yang    tinggi    yaitu :

19. Syekh    Muhammad    Dursi    Q S     dan    daripadanya    turun    kepada    anak    Raja    yang    `adil lagi    lemah    lembut    perkataannya    Yaitu :

20. Syekh    Maulana    Fujuki    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Auliya`   yang    Qutub    Yaitu :

21. Syekh    Muhammad    Baqi    Q s    dan    daripadanya    turun    kepada    anak    cucu    Saidina `umar    radhiallaahu`anhu    yang    masyhur    keramatnya    yaitu :

22. Syekh    Ahmad    Fawaqi    asir    hindi    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    anaknya    yang tempat    kerajaannya    yang    menaruh    rahasia    yaitu :

23. Syekh    Muhammad    Ma`shum    Q S    turun    kepada    anak    sulthan    Awliya`    yaitu :

24. Syekh    Shifuddin    Q S    dan    daripadanya    kepada    sir    yang    gilang    dan    gemilang  cahayanya     sebab     yaitu     rasa    dan    sifat    yaitu :

25. Saidina    Muhammad    Nur    Belawani    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    Wali   yang tinggi    pangkat    yaitu    keramatnya :

26. Syamduddin    Habibillah   Jan  Janan    Almashhur    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada sekalian    guru-guru    dan    kepala    daripada    sekalian    Khalifah    dan    penghulu    sekalian    Aulya`    yaitu :

27.  Syekh   `Abdullah    Hindi    Q S   dan    daripadanya    turun    kepada    anak    cucu    Saidina `Utsman    ibnu    `Affan    ra    iyalah    Syekh    yang   mashhur     Ahli    Thariqat    Naqsabandiyah kepada    gurunya    itu    maka    fana fillah    dan    baqabillah    kemudiana    maka    pada    masa    suluk    lalu    menjadi   penghulu    Khalifah    yaitu :

28. Maulana    Dhia    Ul haq    Waddin   kurdi    Baghdadi    Q S    daripadanya    turun    kepada    `Arif billah    yang    benci    akan    dunia    dan    sangat    kasih    akan    zat    ALLAH    TA`AALAA    ialah kepala    sekalian    guru-guru    didalam    negeri    Mekkatul    musyarrafah    yang    mulia    yaitu :

29. Syekh    `Abdullah    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    penghulu    sekalian    Khalifah    ialah    yang    mempunyai    Keramat    yang    nyata    yaitu :

30. Syekh   Sulaiman    karimi    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    menantunya    yang    `Alim lagi    shaleh    senantiasa    tafakkur     dan    muraqabah    Baqabillah     siang    dan    malam    kepada Tuhan    Khaliqul`alam    dan    nyata   dapat    kebesaran    dan    kemulyaan    iyalah    penghulu sekalian   Khalifah    dan    ikutan    sekalian    orang    yang   suluq    yaitu    Mursyidina     warabathina :

31. Syekh    Sulaiman Zuhdi    Q S    dan    daripadanya    turun    kepada    tempat    yang    sempurna suci    pada    Kemulyaan  ALLAH TA`AALAA    dan    menemui    ya    baginya    yaitu :

32. Maulana    Syekh    ibrahim    dan    daripadanya    turun    kepada    muridnya    yang    `alim    lagi shaleh    senantiasa    tafakkur    dan    Muraqabah    siang    dan    malam    dan    ikutan    sekalian orang    yang    suluq    yaitu :

33. Maulana    Syekh    `Abdul    Jalil   dan    daripadanya    turun    kepada    muridnya   yang menambahi     ALLAH   TA~AALAA    akan    derajatnya    dan    kuat   melalui    jalan    kepada    ALLAH TA`AALAA    maka    pengakuan    ALLAH    TA`AALAA    baginya    dan    melebihkan    ALLAH    TA`AALAA    baginya    kurnia    menambah    dia    selama    berkhidmat    akan    ALLAH    TA`AALAA dan    memberi    bagi    barang    siapa    menuntut    jalan    kepada    ALLAH    TA`AALAA    KEPADANYA nur    kemudian   meninggikan    atas    orang    yang    hidup    akan    menambahi    yaqin    zikir    yang bathin    dan    yang    dikenal    bagi    yang    kaya    dan    mencerdikkan    ALLAH    TA`AALAA   BAGINYA    dan    mengambilkan    ALLAH    TA`AALAA    bagi    orang    yang    suluq    dengan    Thariqatul `ubudiyah    Naqsabandiyah    umat    ALLAH    TA`AALAA    dan   menyembunyikan    ia    akan    walinya    yang    pilihan    Yaitu    Mursyidinaa :

34. Syekh    Haji    Harun    dan    daripadanya    turun    kepada    muridnya    yang    pilihan    yang sangat    kasih    akan    gurunya    akan    ALLAH    TA`AALAA    dan    yang    kuat    menjalan    jalan haqiqat    dan    kuat    mengerjakan    jalan    khidmat   yang    dikenal    oleh    orang    baik    sebagai seorang    Thabib    besar    yang    mampu    mengobat    orang    banyak    dari    penyakit    Bathin    dan    zhahir    dengan    kekuatan    zikrullah    dan    yang    menjadi    ikutan    dari    segala    orang yang    terpelajar     yang suluq     berthariqat    dengan    Thariqat    Naqsabandiyah    Mujaddiyah Khalidiyah    yaitu    Mursyidina :

35. Maulana    Syekh    Amir   Damsar    Syarif    Alam     atas    kurnia    ALLAH    Yang    Maha    Besar. ALLAHU AKBAR.... ....ALLAHU AKBAR....ALLAHU AKBAR    kepada    nama    :    Syekh    Amir    Damsar Syarif    Alam    dipercayakan    untuk
memaparkan    dan    menThariqat        Naqsabandiyah    Mujaddiyah    Khalidiyah    dan   . memimpin suluq.     Dan      daripadanya      turun    kepada anak      Jasmani      dan      Ruhaninya,      yang mengikut      akan    Ayahandanya     dan     yang   sangat   kasih    akan     Ayahandanya,      dan   menjadi      ikutan      orang  -    orang      suluk       yang      ber-Thariqat       Naqsabandiyah      Mujadidiyah     Kalidiyah,      yaitu       Murdsyid.

36. SYEKH GHAZALI AN NAQSABANDY,      atas      izin      ALLAH      yang      Maha      Suci      Subhanallah-Subhanallah  -  Subhanallah.





                                                                                         Medan Sumatera Utara
                                                                                         20 Rabi`ul Awal 1424





                                                                                 (SAIDI SYEKH A.D.SYARIF ALAM)

Kamis, 16 Januari 2014

KISAH MENYEDIHKAN SEORANG JENAZAH

- Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal menjemput.

Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini:

Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat kesempatan 'istimewa' sepanjang hidup. Inilah pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah.

Sebagai Modin tetap di desa, saya diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum, sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan saya potong. Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus "fardu kifayah" atau pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka mambantu saya dan mereka setuju.

Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum.

Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkehendak dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir.

Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum.

Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah terhadap kita". Kemudian saya minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua anak almarhum.

Almarhum pada dasarnya seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya mengingatkan mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu menguruskan jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada pada ahli warisnya.

Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman, hanya bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka untuk menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan.

Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib akan terjadi. Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat mengikat kepala dan kaki.

Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah, mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang. Memang kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang dapat saya lakukan. Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah "Ya Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar peringatan kepada hamba-Mu ini."

Selepas itu saya beri taklimat tentang sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya, tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang digunakan pula.

Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan. Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata dikhalayak ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya dia tidak pernah mengijinkan kita naik mobilnya." Renungkanlah kalau tidak ada apa-apanya, tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya akan berkata demikian. Jadi saya suruh tuan yg punya van itu membawa kembali vannya.

Selepas itu muncul pula seorang lelaki menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup.

Mobil yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar, dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan, saya berpesan kepada dua pembantu tadi supaya masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat memilukan.

Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan tiga lagi menurunkan jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya kering.

Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas dalam peti dengan hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau telungkup na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk mendapat safa'at Nabi. Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan bila hujan ia tidak mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam telah tenggelam oleh air hitam yang busuk itu.

Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu. Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan talqin, saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan serapan air.

Masya Allah, dalam sejarah peristiwa seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk selesaikan penguburan secepat mungkin.

Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah saya pulang ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.

1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?

2. Mendapat harta secara merampas, menipu dan mengambil yang bukan haknya?

3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?

4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?

5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?

Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum menghubungi saya. Untuk pengetahuan umum, anak almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika, seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi istrinya orang Jepang.

Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua kebenaran saya kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pencipta jagad raya ini.

Kepada semua pembaca setia STA, tanyalah diri kita akankah kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita sendiri, ibu, bapak kita, anak kita atau kaum keluarga kita ?

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

KISAH UMAR BIN KHATTAB

  Saat menjabat sebagai Khalifah, Umar bin Khattab pernah menghadapi cobaan yang cukup berat. Saat itu, umat Islam dilanda paceklik karena masuk dalam tahun abu.

Di tahun itu, semua bahan makanan sulit didapat. Hasil pertanian sebagian besar tidak dapat dikonsumsi, sehingga menyebabkan umat Islam menderita kelaparan.

Suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab mengajak seorang sahabat bernama Aslam menjalankan kebiasaannya menyisir kota. Dia hendak memastikan tidak ada warganya yang tidur dalam keadaan lapar.

Sampai pada satu tempat, Umar dan Aslam berhenti. Dia mendengar tangisan seorang anak perempuan yang cukup keras. Umar kemudian memutuskan untuk mendekati sumber suara itu, yang berasal dari sebuah tenda kumuh.

Setelah dekat, Umar mendapati seorang wanita tua terduduk di depan perapian sambil mengaduk panci menggunakan sendok kayu. Umar kemudian menyapa ibu tua itu dengan mengucap salam.

Si ibu tua itu menoleh kepada Umar dan membalas salam tersebut. Tetapi, si ibu kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Siapakah yang menangis di dalam?" tanya Umar kepada ibu tua.

"Dia anakku," jawab ibu tua itu.

"Mengapa dia menangis? Apakah dia sakit?" tanya Umar lagi.

"Tidak. Dia kelaparan," jawab si ibu.

Umar dan Aslam kemudian tertegun. Setelah beberapa lama, keduanya merasa heran melihat si ibu tua tak juga selesai memasak.

Untuk mengatasi rasa herannya, Umar kemudian bertanya, "Apa yang kau masak itu? Kenapa tidak matang juga?"

Si ibu kemudian menoleh, "Silakan, kau lihat sendiri."

Umar dan Aslam kemudian menengok isi panci itu. Mereka seketika terkaget menjumpai isi panci yang tidak lain berupa air dan batu.

"Apakah kau memasak batu?" tanya Umar dengan sangat kaget. Si ibu menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Untuk apa kau masak batu itu?" tanya Umar lagi.

"Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku yang sedang kelaparan. Semua ini adalah dosa Khalifah Umar bin Khattab. Dia tidak mau memenuhi kebutuhan rakyatnya. Sejak pagi aku dan anakku belum makan sejak pagi. Makanya kusuruh anakku berpuasa dan berharap ada rezeki ketika berbuka. Tapi, hingga saat ini pun rezeki yang kuharap belum juga datang. Kumasak batu ini untuk membohongi anakku sampai dia tertidur," kata ibu tua itu.

"Sungguh tak pantas jika Umar menjadi pemimpin. Dia telah menelantarkan kami," sambung si ibu.

Mendengar perkataan itu, Aslam berniat menegur si ibu dengan mengingatkan bahwa yang ada di hadapannya adalah sang Khalifah. Namun, Umar kemudian menahan Aslam, dan segera mengajaknya kembali ke Madinah sambil meneteskan air mata.

Sesampai di Madinah, tanpa beristirahat, Umar langsung mengambil sekarung gandum. Dipikulnya karung gandum itu untuk diserahkan kepada sang ibu.

Melihat Umar dalam kondisi letih, Aslam segera meminta agar gandum itu diangkatnya. "Sebaiknya aku saja yang membawa gandum itu, ya Amirul Mukminin," kata dia.

Dengan nada keras, Umar menjawab, "Aslam, jangan kau jerumuskan aku ke dalam neraka. Kau bisa menggantikanku mengangkat karung gandum ini, tetapi apakah kau mau memikul beban di pundakku ini kelak di Hari Pembalasan?"

Aslam pun tertegun mendengar jawaban itu. Dia tetap mendampingi Khalifah mengantarkan sekarung gandum itu kepada si ibu tua.

KISAH AJAIB


Kisah Nyata Mayat Membaca Surat Yasin di Mekah - Ini adalah Kisah Nyata yang telah diceritakan oleh pelajar-pelajar yang menimba Ilmu di Arab Saudi. Peristiwa ini baru saja terjadi dan dibenarkan oleh Ustaz Halim Naser seorang peneliti Muslim

Alkisah.. Pada suatu hari di musim haji yang, pelajar pelajar tersebut yang sama-sama menunaikan haji kebetulan mengikuti rombongan orang Arab untuk mengebumikan mayat seorang yang meninggal dunia pada musim haji. Makam tersebut terletak di Ma’la….tempat pengebumian para jemaah haji yang meninggal dunia di Mekah….

Cara mengebumikan mayat ialah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk kira-kira delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka lembali untuk mengebumikan mayat yang baru.

Begitu sampai pada pemakaman yang liang kuburnya sudah disiapkan untuk mengebumikan mayat yang baru, orang-orang Arab tersebut behamburan lari ketakutan karena nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya. pelajar pelajar tersebut ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. apa yang terjadi diliang kubur tersebut. Hasilnya dia mendapati memang ada mayat sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al Quran.

Sseterusnya. Ayat Quran yang terbuka ialah Surah Yasin. Satu lagi perkara ialah mayat tersebut tidak hancur dan kain kapan yang membalutinya juga tetap utuh. Yang yang tidak ada hanyalah kapas yang diletakkan di antara mayat dengan kain kapan (kain ehram).

Setelah setelah diteliti, rupa-rupanya mayat tersebut ialah mayat seorang lelaki berkulit hitam yang kerjanya ialah membersihkan Baitullah daripada tumpahan air zam-zam. Dan ketika perkerjaannya sudah slesai daripada membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam. Dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.

Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah…

Inilah yang membuatkan kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah… .

Selepas peristiwa itu, lubang kubur itu pun di patri (disemen) dan ditandai agar tiada mayat lagi yang akan dikebumikan di situ….

Semoga dapat menjadi renungan buat kita semua. Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-Nya yang taat dan ikhlas bekerja kerana-Nya.

MUALAF


Foto: Heboh Bhiksu budha shalat, setelah melihat Mushola tidak terbakar - Sami Buddha Shalat Di Mushola setelah menyaksikan sendiri mushola yang tidak terbakar.

Sami buddha itupun akhirnya memutuskan muallaf setelah menyaksikan sendiri bagaimana hebatnya jilatan api besar yang meluluh lantahkan pasar Rantau Panjang malaysia (6/1/14).


Disaat kedua biksu budha itu sedang berbelanja di pasar Rantau Panjang malam itu dan melewati masjid yang berada di area pasar mereka sempat terhenti sejenak untuk menyaksikan sekeliling masjid tersebut, namun tidak lama kemudia warga berhamburan keluar karna sisi lain pasar terbakar hingga menyebabkan seluruh pasar tak terkecuali mushola/surau yang berada dilokasi tersebut.


pasar besar rantau panjang yang terbakar

 


Namun setelah petugas pemadam berhasil memadamkan area tersebut ada satu bangunan yang tetap kokoh berdiri yaitu mushola rantau panjang.


Masyarakat tercengang dengan terjaganya masjid dari kobaran api yang meluluh lantahkan pasar tak terkecuali kedua biksu yang saat itu berada di tempat.


Hingga hidayah itu menghampiri mereka , dan setelah kejadian itu dan saat hampir memasuki sholat ashar, mereka meminta takmir masjid untuk membimbing mereka muallaf, dan Alhamdullillah saat itupula mereka bersyahadad, dan pertama kalinya pula mereka melakukan shalat berjamaah dimasjid terdekat dari pasar tersebut.

An Nashr 1 – 3

1.Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

2.dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

3.maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Sahabatku Fillah, Ucapkanlah
–> SubhanAllahi wa biHamdihi, Subhan-Allahi ‘l-`adhziim

“Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Rabu, 15 Januari 2014

NABI MUHAMMAD SAW

NABI MUHAMMAD SAW
Ummat Islam mengalami perjuangan selama 13 tahun sewaktu di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah di bawah kepemimpinan orang-orang  kafir dan  10 tahun berjuang di Madinah sesudah hijrah dari Mekkah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang memimpin masyarakat langsung di bawah bimbingan Allah melalui Kitabullah Al-Qur’an.
Jadi terjadi dua kondisi yang sangat berbeda. Pada paruh pertama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat mengalami keadaan dimana yang memimpin ialah kaum kafir musyrik. Sehingga generasi awal umat ini mengalami kekalahan yang menuntut kesabaran luar biasa untuk bisa bertahan menghadapi kejahiliyahan yang berlaku.
Namun pada paruh kedua, sesudah hijrah ke Madinah, kaum muslimin justru semakin hari semakin kokoh kedudukannya sehingga Allah taqdirkan mereka menikmati kejayaan di tengah masyarakat jazirah Arab. Sehingga kaum musyrik Arab pada masa itu akhirnya  harus tunduk kepada kepemimpinan orang-orang beriman.
PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI  NABI MUHAMMAD
Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang dialami Nabi Muhammad dan menjadi sejarah didalam agama islam, baik peristiwa yang langsung dari Allah, ada yang melalui malaikat Jibril, ada pula memang dari diri sendiri
Berikut rangkaian peristiwa yang pernah dialami Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga akhir hayatnya, Yaitu:
Lahirnya Nabi Muhammad dan ditinggal ayahnya
Halimah Sadiyya diangkat sebagai inang pengasuh
Kembali ke Mekah dibawah asuhan ibunya
Ibunya, Aminah wafat
Kakeknya Abdul-Muttalib wafat
Mengunjungi Syiria
Mengunjungi Syiria sebagai pesuruh Khadijah
Menikah dengan Khadijah
Memperoleh momongan Qasim
Putrinya, Zainab lahir
Putrinya, Rugaya lahir
Putrinya, Ummu Kaltum lahir
Renovasi Ka’bah, penempatan Batu Hitam (Hajar Aswad)
Putrinya, Fatimah lahir
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama di Gua Hira
Khadijah, Abu Bakar, Ali, Zaid masuk Islam
Mengajak masyrakat Mekah memeluk Islam
Rombongan kaum Muslim hijrah ke Abyssinia
Blokade oleh suku Abi-Talib
Hamzah, Umar menerima Islam
Kakeknya Abu Talib dan istrinya Khadijah wafat
Menikah dengan Sauda
Menikah dengan Aisyah
Dakwah ke Taif, 13 km dari Mekah
Isra’ Mi’raj dan menerima perintah sholat 5 kali sehari
Beberapa orang Madinah memeluk Islam
Perjanjian Aqabah pertama
Perjanjian Aqabah kedua
Hijrah dari Mekah ke gua Thur
Migrasi dari Mekah ke Madinah
Tiba di Madinah setelah Jumatan di Masjid Quba
Pembuatan Masjid di Madinah dan adzan pertama oleh Bilal
Nabi mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin
Perjanjian damai dengan kaum Yahudi di Madinah
Allah mengijinkan perang mempertahanakan diri
Perang (ghazwa) Waddan
Perang Safwan
Perang Duláshir
Salman Al-Farisi masuk Islam
Pengubahan arah Qiblat ke Ka’bah dan Puasa Ramadhan
Perang Badar
Perang dengan bani Salim
Idul Fitri dan pembayaran Zakat Fitrah pertama
Perintah Kewajiban membayar Zakat
Pernikahan Fatimah
Perang dengan Bani Qainuqa
Perang Sawiq
Perang Ghatfan
Perang Bahran
Menikah hafsyah
Perang Uhud
Perang Humra Al-Asad
Menikah dengan Zainab binti Khazimah
Perang dengan Bani Nudair
Larangan minum khamar
Perang Datur Riqa
Menikah dengan Umu Salma
Perang Badru Ukhra
Perang Dumatul Jandal
Perang Dengan bani Mustalaq
Menikah dengan Jawariah binti Harits
Menikah dengan Zainab binti Hajash
Turun perintah berjilbab
Perang Ahzap atau Khandaq
Perang dengan Bani Quraiza
Perang dengan bani Lahyan
Perang Dhi Qard atau Ghaiba
Perjanjian Hudaibiyah
Larangan menikah dengan orang kafir
Menikah dengan Habibah
Mengajak para penguasa untuk memeluk Islam
Perang Khaibar
Kembali dari Abyssinia
Menikah dengan Safiyya
Perang Wadil Qura dan Taim
Umrah
Menikah dengan Maimunah
Khalid bin Walid dan Umar bin Al-Aas masuk Islam
Perang Muta
Penaklukan Mekah
Perang Hunain dan perang Taif
Tiba di Ja’rana dan utusan Hawazan memeluk Islam
Pembentukan lembaga zakat dan shodaqoh
Utusan Ghadara memeluk Islam
Utusan Balli memeluk Islam
Perang Tabuk, perang terakhir yang dipimpin oleh Rasulullah
Aturan membayar pajak keamanan bagi non-Muslim
Abu Bakar As-Sidiq menunaikan ibadah haji
Turun perintah Haji, dan pelarangan Riba
Utusan Taif, Hamadan, Bani Asad and Bani Abbas, Ghuttan menerima Islam
Bertolak dari Madinah ke Mekah
Haji perpisahan, Hajjatul Wada, Khutbah, wahyu terakhir
Utusan Nakha masuk Islam
Ekspedisi militer dipimpin Surya Usama bin Zaid sukses
Nabi jatuh sakit
Nabi memimpin sholat selama empat hari
Nabi menunjuk Abu Bakar memimpin sholat
Nabi wafat
Nabi dimakamkan
Berikut daftar anak cucu Nabi Muhammad SAW tentang keabsahannya Hanya Allah lah yang maha mengetahuinya.

Anak-anak lelaki Nabi s.a.w.:
i. Qasim
ii. `Abdullah
iii. Toyyib @ Tohir (Sebahagian ulama` mengatakan Toyyib @ Tohir bukan orang yang berbeza tetapi gelaran kepada `Abdullah)
iv. Ibrahim

Qasim, `Abdullah dan toyyib @ Tohir adalah anak Nabi s.a.w. dengan Saidatina Khadijah manakala Ibrahim adalah anak baginda dengan Mariah al-Qibtiyyah, beliau juga meninggal semasa masih kecil iaitu semasa berumur 16 bulan

Anak-anak perempuan Nabi s.a.w.:
i. Zainab (isteri kepada Abul `Ash bin ar-Rabi`)
ii. Ruqayyah (isteri kepada Utsman bin `Affan)
iii. Fatimah (isteri kepada `Ali bin Abi Talib)
iv. Ummu Kultsum (juga kemudianya menjadi isteri kepada Utsman bin `Affan)

Semua cucu-cucu Rasulullah s.a.w. adalah keturunan dari anak-anak perempuan baginda s.a.w., kerana anak-anak lelaki baginda semuanya meninggal dunia ketika masih kecil lagi.

Cucu-cucu lelaki Nabi Muhammad s.a.w:
i. `Ali bin Abul `Ash bin ar-Rabi` (Cucu sulung Nabi s.a.w.)
ii. `Abdullah bin Utsman bin `Affan
iii. Hasan bin `Ali bin Abi Talib
iv. Husain bin `Ali bin Abu Talib

Cucu-cucu perempuan Nabi Muhammad Nabi s.a.w:
i. Umaamah binti Abul `Ash bin ar-Rabi`
ii. Ummu Kultsum binti `Ali bin Abu Thalib
iii. Zainab binti `Ali bin Abu Thalib
Ringkasan Perjalanan nabi Muhammad SAW
1. Kelahiran dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah . Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan dengan 570 M. Sebagian besar penduduk Mekkah menyemba berhala). Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibu beliau bernama Aminah binti Wahab. Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Rasulullah masih berada dalam kandungan. (Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, masyarakat hidup pada jaman Jahiliyah yaitu jaman kebodohan.  Sebagian besar penduduk Mekkah menyembah berhala)
Orang pertama yang menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuaibah .Kemudian beliau disusukan kepada Halimah binti Dzu’aib As-Sa’diyah hingga berumur 2 tahun, dan beliau diasuh Halimah selama 4 tahun.
Pada usia 6 tahun, nabi Muhammad SAW, dibawa oleh ibunya berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Namun ketika sampai di Abwa’, ibunya meninggal dan dimakamkan di Abwa’. Dalam perjalanan tersebut ikut juga pengasuh beliau yang bernama Ummu Aiman.  Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama dua tahun.
Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga oleh Abu Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika  tiba di Bashrah, beliau bertemu dengan pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu Thalib bahwa kemanakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar Rasulullah dibawa kembali pulang agar tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.
Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang Fijar yang terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.
Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik Khadijah binti Khuwailid untuk diperdagangkan ke negeri Syam.  Kemudian Rasulullah menikah dengan Khadijah.  Putra –putri beliau dari perkawinan dengan Khadijah adalah : Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri beliau semua hidup pada masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.
Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut.  Atas Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad ditengahnya, lalu meminta agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang t dan mengangkatnya sampai ke tempat.
2. Dibawah Naungan Kenabian
Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surat Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Rasulullah gemetar dan pulang menemui istrinya Khadijah dan berkata “Selimuti aku, selimuti aku”.  Kemudian Khadijah membawa Rasulullah kepada pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal dan Waraqah menyatakan yang datang kepada Rasulullah adalah malaikat Jibril.
a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (da’wah sirriyyah)
    
Dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pada dakwah permulaan itu empat orang yang dekat dengan Rasulullah menyatakan keislamanya, mereka disebut sebagai as-saabiquun al- awwalluun (orang yang pertama masuk Islam). Mereka terdiri dari : Khadijah (istri beliau), Abu Bakar Shiddiq (sahabat beliau), Ali bin Abi Thalib (keponakan beliau), dan Zaid bin Haritsah ( mantan budak beliau).
b. Dakwah secara terang-terangan (da’wah jahriyyah)
Dakwah secara terbuka dilakukan Rasulullah setelah mendapat perintah Allah SWT (Q.S Al Hijr ayat 94). Dakwah pertama secara terang-terangan dilakukan di bukit Shafa dekat Ka’bah dan mendapat cemoohan dari sebagian besar kaum Quraisy terutama pamannya sendiri Abu Lahab (Q.S Al-Lahab).
c. Reaksi kaum Quraisy atas dakwah Rasulullah
Beragam penindasan dilakukan kepada kaum muslimin ,antara lain :
- Ustman bin Affan digulung oleh pamannya dalam tikar kurma dan diasapi dari bawah.
- Bilal, budak milik Umayyah bin Khalaf al-Jumahiy, lehernya dililit tali dan diseret, ditindih dengan batu besar dan diletakkan di terik matahari lalu dibebaskan oleh Abu Bakar.
Pada Tahun kelima kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah (Ethiopia) untuk menghindari penyiksaan kaum musyrikin. Raja Habasyah pada waktu itu adalah Ashhimah an-Najasyiy.
Kekejaman kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Pada tahun ke tujuh kenabian, kaum muslimin dan seluruh Bani Hasyim serta bani Muthalib di asingkan di lembah Syi’ib. Kaum kafir Quraisy memboikot segala hubungan antara umat Islam dengan pihak lain, sehingga kaum muslimin menderita kelaparan. Pada tahun itu juga Rasulullah memerintahkan untuk hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya.
d. Masuk Islamnya Hamzah dan Umar bin Khattab
Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada prnghujung tahun keenam kenabian, pada bulan Zulhijjah. Sebab keislamannya, dikarenakan penyiksaan  Abu Jahal kepada Rasulullah di bukit Shafa dan disampaikan kepada Hamzah oleh budak perempuan Abdullah bin Jad’an. Keislaman Hamzah pada mulanya sebagai pelampiasan harga diri seseorang yang tidak sudi keluarganya di hina, namun Allah membuatnya cinta terhadap Islam dan menjadikan kebanggaan kaum muslimin.
Tiga hari setelah Hamzah masuk Islam, Umar bin Khatab pun menyatakan keislamannya.
Tahun kesepuluh kenabian istri Rasulullah Khadijah dan pamanya yang selalu melindungi Rasulullah dari kaum musyrikin yaitu Abu Thalib wafat. Tahun ini disebut tahun Amul Huzni (tahun kesedihan).
Dakwah di Luar Kota Mekkah
Pada tahun Ke-10 kenabian Rasulullah hijrah ke Thaif didampingi  anak angkat beliau Zaid bin Haritsah.namun dakwah beliau tidak mendapat sambutan yang baik, bahkan beliau di usir dan dilempari oleh penduduk Thaif.  Rasulullah tinggal 10 hari di Thaif dan kembali ke Mekkah.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Tahun ke-11 kenabian   terjadi peristiwa Isra’ Mikraj (Q.S Al-Israa ayat 1). Isra’ artinya perjalanan Rasulullah pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina. Mikraj artinya di naikkan ke langit tertinggi yaitu dari Baitul Maqdis sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan beliau ditemani oleh malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq. Pada peristiwa ini Rasulullah menerima perintah shalat yang pada  mulanya 50 rakaat sampai akhirnya 5 rakaat sehari semalam
Dari perjalanan Isra’ Mikraj ini Rasulullah mengalami kejadian yang bervariasi :
- Beliau ditawari susu dan arak, lalu beliau memilih susu.
- Beliau melihat 4 buah sungai di surga, dua sungai nampak dan dua lagi tersembunyi. Yang    tampak adalah sungai Nil dan sungai Eufrat.
- Beliau melihat malaikat Malik penjaga neraka yang tidak pernah tertawa.
- Beliau melihat para pemakan harta anak yatim secara zhalim yang bibir mereka seperti bibir unta, mulut mereka dilempari sepotong api dari neraka
- Beliau melihat pemakan riba yang perutnya buncit.
- Beliau melihat penzina diantara mereka terlihat daging gemuk di tangannya dan disampingnya daging bernanah dan busuk dan mereka memilih mamakan daging busuk dan bernanah.
- Beliau melihat rombongan niaga penduduk Mekkah sepulangnya dan ketika pergi. Beliau menunjukkan kepada mereka perihal unta mereka yang melarikan diri dan meminum air milik mereka. Air minum itu berada di bawah wadah yang tertutup saat mereka tertidur. Hal ini yang menjadi bukti kebenaran pengakuan beliau pada pagi hari dari malam Isra’.  Sahabat beliau Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra’ Mikraj manakala orang-orang mendustakannya. Pada moment ini Abu Bakar dijuluki  Ash-Shiddiq (orang yang selalu membenarkan nabi).
Bai’at Aqabah Pertama
Pada tahun 12 kenabian datang 12 orang dari Yastrib yaitu suku Khazraj dan suku Aus menemui Rasulullah di bukit Aqabah di Mina  dan berbai’at (berjanji) akan setia kepada Allah SWT. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bai’atul Aqabah Pertama. Kemudian mereka pulang ke Yastrib dan Rasulullah SAW mengutus Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang agama Islam.
Bai’at Aqabah Kedua (Bai’at Kubro)
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian datang lagi penduduk Yatsrib dengan jumlah yang lebih besar menemui Rasulullah di Aqabah, sehingga peristiwa ini dikenal dengan Bai’atul Aqabah Kedua. Dalam pertemuan dengan Rasulullah SAW mereka meminta dengan sungguh-sungguh agar Rasulullah dan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan menolong dan melindungi seperti keluarga sendiri.
Hijrah ke Yatsrib
Rasulullah menyambut baik permintaan kaum Yatsrib untuk hijrah. Beliau memerintahkan agar semua kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka hijrah secara sembunyi-sembunyi. Setelah hampir seluruh kaum muslimin berangkat maka Rasulullah pun Hijrah ditemani Abu Bakar Shiddiq.
Blokade terhadap Kediaman Rasulullah SAW.
Para kafir Quraisy yang telah ditunjuk berdasarkan kesepakatan parlemen Mekkah “Daarun Nadwah”, berencana ingin membunuh Rasulullah SAW. Mereka menunggu Rasulullah keluar tengah malam untuk melakukan shalat di Masjidil Haram. Namun blokade ini gagal. Pada malam itu Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya dan berselimut dengan burdah hijau milik Rasulullah
Sementara itu Rasulullah berhasil keluar dan menembus blokade Kafir Quraisy. Beliau memungut segenggam tanah lalu menaburkannya di atas kepala mereka. Ketika itu Allah telah mencabut pandangan mereka sehingga tidak melihat Rasulullah SAW lewat. Sedangkan beliu menbaca firman Allah (Surat Yaasiin.9).
Dalam perjalanan Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selam tiga malam.    
Dalam perjalanan Rasulullah sempat mendirikan sebuah masjid di Quba yang dinamakan masjid Quba. Inilah masjid yang pertama didirikan sejak kenabian.       
Saat memasuki Yatsrib beliau dan rombongan muhajirin disambut gembira oleh penduduk Yatsrib.  Sejak saat itu kota Yatsrib diubah nama menjadi Al-Madinatul Munawarah yang dikenal sampai sekarang dengan sebutan Madinah. 
Tahapan Pertama di Madinah (Tahun 1 Hijriyah)
Mengawali langkah pertama pada tahun itu Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Anshar dan kaum Muhajirin di rumah Anas bin Malik. Kemudian secara bergotong royong membangun Masjid Nabawi.  Tahun itu juga turun wahyu yang mengizinkan kaum muslimin berperang mempertahankan akidah dan memberla agama Allah SWT.
Tahun Ke-2 Hijriyah
Peristiwa bersejarah pada tahun ini antara lain :
- perubahan kiblat dari arah Baitul Maqdis Palestina ke Ka’bah Mekkah.
- pertama kalinya diwajibkan puasa Ramadhan.
- disyariatkan agar umat Islam menyelenggarakan shalat Idul Fitri setelah puasa Ramadhan.
- ditetapka mengeluarkan zakat bagi yang mampu.
- terjadinya perang Badar Kubra.
Pada perang Badar  pasukan kaum muslimin berjumlah 313 orang. Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Maktum sebagai penguasa sementara di Madinah.  Pasukan perang Badar di bagi 2 yaitu ;
  1. Al-Muhajirin dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib
  2. Anshar dipimpin oleh Sa’d bin Mu’adz.
       
Tahun Ke-3 Hijriyah
Peristiwa penting pada tahun ini adalah :
- Diharamkannya minuman khamar bagi kaum muslimin.
- Peristiwa perang Uhud
 yaitu perang antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy yang dendam atas kekalahan pada perang Badar.
Pada perang ini terbunuhnya “Singa Allah”, Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketika pasukan Islam mencapai kemenangan, terjadi kesalahan fatal dari pasukan pemanah (yang diperintahkan Rasulullah tetap berada di bukit dalam situasi apapaun), mereka melihat pasukan Islam sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) dan turun ikut mengumpulkan ghanimah.  Khalid bin al-Walid, pasukan musuh memanfaatkan kesempatan untuk menyerbu pasukan kaum muslimin. 
Tahun ke-4 Hijriyah
- disyariatkannya shalat khauf (shalat karena takut)
- diturunkannya wahyu tentang tayamum bila tidak ada air.
Tahun ke-5 Hijriyah
- diwajibkan haji bagi kaum muslimin yang mampu.
- terjadi perang Khandaq (perang Ahzab), yaitu perang dengan taktik menggali parit sebagai benteng muslim di Madinah.
Tahun ke-6 Hijriyah
- terjadi Pejanjian Hudaibiyah , yaitu perjanjia antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy di desa Hudaibiyah yang isinya :
* Penundaan haji bagi kaum muslimun
* Gencatan senjata selam 10 tahun antara kedua belah pihak
* Kebebasan memilih kelompok yang disukai (kelompok dalam perjanjian Muhammad atau dengan   pihak Quraisy).
* Siapa yang mendatangi Muhammad dari pihak Quraisy tanpa izin walinya, harus dikembalikan lagi, jika yang melarikan diri dari pihak Muhammad, maka tidak dikembalikan kepada beliau.
- Terjadi Bai’atur Ridwan, yaitu sumpah setia kaum muslimin akan membela agama Islam sampai titik darah penghabisan.  
Tahun ke-7 Hijriyah
Terjadi perang Khaibar , yaitu perang antara kaum muslimin dengan kaum kafir yang pernah menyerang Madinah saat perang Khandaq.
Tahun ke-8 Hijriyah
- Terjadi perang Mu’tah, yaitu perang antara kaum muslimin dengan bangsa Romawi yang menjajah wilayah utara Jazirah Arab. Pada perang ini 3000 pasukan muslimin melawan 200000 prajurit. Zaid bin Haritsah memegang panji peperangan (syahid) dan digantikan Ja’far bin Abu Thalib ( syahid), digantikan Abdullah bin Rawahah (syahid), digantikan salah satu “Pedang Allah”, Khalid bin Walid.
-     terjadinya Fathul Mekkah (penaklukan kota Mekkah), yaitu peristiwa jatuhnya kota Mekkah kepada kaum muslimin dan pengampunan Rasulullah SAW terhadap kaum Quraisy. Saat masuk Masjidil Haram Rasulullah menghancurkan 360 buah berhala. Waktu shalat tiba Rasulullah memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan Adzan di atas Ka’bah.
Tahun ke-9 Hijriyah
- Kaum muslimin melaksanakan ibadah haji yang dipimpin oleh Abu Bakar Shiddiq.
- Permulaan turunya surat Baraa’ah (At-Taubah) mengenai pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
- Penduduk Thaif masuk Islam.
Tahun ke-10 Hijriyah
- Rasulullah memimpin kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai agamamu