This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 11 Juli 2013

ILMU

Mencari Ilmu itu wajib bagi ummat Islam , baik laki-laki maupun Perempuan
انماالاْعمال بالنيات
Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. 
Kenapa ? karena niat merupakan barometer untuk meluruskan amal perbuatan. Apabila niat itu baik maka amal perbuatan akan menjadi baik dan sebaliknya apabila amal itu jelek maka perbuatan tersebut otomatis jelek juga
Sabda Nabi SAW :
وعن رسول الله صلى الله عليه وسلم : كم من عمل يتصور بصورة اعمال الد نيا ويصير بحسن النية من اعمال الاخرة . وكم من عمل يتصور بصورة اعمال الاخرة ثم يصير من اعمال الد نيا بسوء النية
Dari Nabi SAW : Banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia lalu menjadi amal akherat,sebab niat yang bagus. Dan banyak juga amal perbuatan yang kelihatannya amal akherat namun karena niat yang buruk maka menjadi amal dunia.
.
العلم نور
Ilmu adalah cahaya
dan mencari ilmu adalah wajib . Namun jika tidak dibarengi dengan niat yang kuat rasanya malaslah untuk datang ke majlis ta lim. Padahal Sabda Nabi SAW menyatakan Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari Ilmu , maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Syurga
Sabda Nabi SAW
قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم : من تعلم با با من العلم ينتفع به فى اخرته ود نياه اعطا ه الله خيرا له من عمرالد نيا سبعة الاف سنة صيام نهارها وقيام لياليها مقبولا غيرمردود
Barang siapa belajar satu BAB dari Ilmu yang bermanfaat untuk akhirat dan dunianya , maka Allah akan memberi kebaikan kepada orang tersebut dengan lebih baik dari pada perkara dunia yang ia berpuasa tujuh ribu tahun pada siang harinya dan sholat sunat pada malam harinya dengan diterima dan tidak ditolak sama sekali..
Apa jawab N.Sulaiman AS ketika Allah menyuruh Nabi Sulaiman AS untuk memilih antara Ilmu dan harta.
Ternyata Nabi Sulaiman AS memilih Ilmu , dengan alasan sebagai berikut :
  1. Ilmu lebih utama dari pada harta , karena Ilmu warisan Nabi ( Milik para Nabi ) . Sedang Harta adalah warisan Qorun dan Fir aun.
  2. Ilmu menjaga kita , sedangkan harta harus kita yang menjaganya.
  3. Ilmu ibarat teman hidup di dunia ini dan harta ibarat musuh kita . Sebab kita punya Ilmu akan bermanfaat untuk kehidupan manusia di dunia akherat , sedangkan kalau kita banyak harta akan menjadi musuh , mengapa ? karena harta menjadi orang banyak yang iri dan dengki.
  4. Orang banyak Ilmu menjadi Alim dan tidak di juluki kikir , tetapi orang banyak harta bisa jadi mendapat julukan kikir / pelit.
  5. Ilmu dapat menolong seseorang tetapi harta malah mencelakakan seseorang.
  6. Orang punya Ilmu tidak akan berkurang , tetapi orang punya harta bisa jadi akan semakin berkurang / surut
  7. Orang punya Ilmu akan rendah hati tetapi orang punya banyak harta , bisa jadi orang sombong / congkak
  8. Ilmu dapat menyinari hati sedangkan harta akan menyebabkan hati gelap atau keras.

JIN DAN MALAIKAT

al-Muqaddimah, Ibnu Khaldun, ber kata bahwa ada empat obyek utama para sufi:
  • Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, serta introspeksi diri
  • Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, misalnya: sifat-sifat rabbani, ‘arsy, kursi, malaikat, wahyu, ruh, hakikat realitas segala yang wujud, yang baib maupun yang tampak, dan susunan kosmos, Pencipta serta penciptanya.
  • Peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh pada berbagai bentuk karomah dan keluarbiasaan.
  • Penciptaan ungkapan yang pengertiannya samar (syathahiyyat), reaksi masyarakat awam berupa mengingkarinya, menyetujui, menginterpretasikannya.
Tersingkapnya hakikat realitas yang wujud, iluminasi, Ibnu Khaldun menungkapkan bahwa, para sufi melakukan latihan rohaniah dengan mematikan kekuatan syahwat serta menggairahkan ruh dengan jalan menggiatkan dzikir. Dengan dzikir, jiwa bisa mengalami hakikat realitas tersebut, jika hal ini tercapai, maka yang wujud pun telah terkonsentrasikan dalam dalam pemahaman seseorang, yang berarti ia berhasil menyingkap seluruh realitas yang wujud. Menurut Ibnu Kaldun Ketersingkapan yang seperti ini timbul dari kelurusan jiwa, yang seperti cermin rata dan dapat memantulkan gambar.
DEFINISI GHAIB
Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang memberikanketerangan masalah ghoib yaitu dikatakan bahwa hanya Allah sajalah yang tahu masalah ghoib,bahwa hanya Allahswt dan Rosul yang diridlai-Nya sajalah yang mengerti tentang ghoib (QS. Jin: 26-27).
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yg ghaib, maka Diatidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya“.
Dalam hal ini saya akan mengambil sampel tentang bangsa Jin untuk menggambarkan definisi dari ghaib itu sendiri.Mari kita tinjau tentang bangsa Jin itu sebetulnya ghaib atau bukan.
  1. Ditinjau dari bahan pembuat Jin. Jasad manusia diciptakan dari tanah sedangkan jasad Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api. Sekarang kita lihat sifat-sifat dari api. – Apakah api itu sesuatu yang ghaib? Jawabnya tentu bukan. Api adalah sesuatu yang bukan ghaib, karena kita dapat dengan jelas melihat api tersebut dengan mata jasad kita. Lalu apa sifat dari api itu? a. Api itu tidak bisa dipegang, kita hanya bisa memegang yang menimbulkan api saja. Contoh: kita memegang obor. Tentu kita tidak dpt memegang api dari obor itu kan? Tapi kita dapat memegang obornya dan mengendalikan api itu bukan? b. Api tidak dapat dipegang tapi dapat kita rasakan. Rasa dari api adalah panas dan dapat membakar sesuatu yang ada disekitarnya. Jadi kesimpulannya ditinjau dari bahan asalnya bangsa Jin itu adalah bukan sesuatu yang ghaib.
  2. Kita tinjau dari sisi ilmu teknik/fisika. Sebuah contoh mengenai FREKUENSI SUARA yang diterima oleh telinga kita. Telinga manusia hanya mampu mendengar suara yang mempunyai frekuensi (getaran) antara 20 Hz sampai 20 kHz.
Telinga manusia tidak mampu mendengar suara yangmempunyai frekuensi diluar range tersebut(antara 20 Hz sampai 20 kHz). Misal 30 kHz,atau 10 Hz atau frekuensi radio yang mempunyai getaran sampai ratusan mega Hz. Apakah frekuensi (getaran) tersebut suara ghaib ? Jawabnya tentu BUKAN.Contoh lagi: – Sinar infra merah, sinar ini banyak digunakan untuk remote kontrol alat-alat elektronik (TV dll). Bukankah mata kita tidak dapat melihat nya ? Tapi apa dia sesuatu yang ghaib ?. Jawab nya tentu bukan. Begitu juga sinar ultra violet.
  • Kelelawar dapat menghasilkan suara ultrasonic dgn frekuensi diatas 20 kHz yang mana telinga manusia tidak dapat mendengarkannya.
  • Jangkrik dapat mengeluarkan suara intrasonic dengan frekuensi lebih kecil atau sama dengan 20 Hz (<= 20 Hz),dimana sebagian suaranya dpt didengar oleh telinga manusia dan sebagian tdk dapat didengar oleh telinga manusia.
Sekarang mari kita bicara tentang benda:
Kita tahu bahwa setiap benda itu kalau dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil disebut MOLEKUL dan molekul ini masih dpt dilihat. Molekul jika dipecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi disebut ATOM. Atom terdiri dari INTI ATOM dan ELEKTRON. Inti atom dibagi lagi menjadi dua bagian : PROTON dan NETRON, Proton bermuatan positif (+), netron mempunyai muatan netral dan elektron bermuatan negatif (-). Elektron ternyata hidup dan berputar mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik sama dengan kecepatan cahaya.
Dari teori diatas dapat diambil dua kesimpulan: 
  1. Pada hakekatnya tidak ada benda mati (meja kursi dll) karena apa? Karena elektron selalu berputar/bergerak dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik. Siapa yang menggerakkan elektron tersebut?
  2. Elektron berputar mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik, dan itulah yg dapat ditangkap oleh mata kita. Mata kita hanya mampu melihat benda yang mempunyai kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya sebesar 300.000.000 m/det saja. Diluar kecepatan itu mata manusia tidak dapat melihatnya.
Konon mata anjing, kerbau, dapat melihat sesuatu benda hidup/mati yg mata manusia tidak mampu melihat benda tersebut. Dalam hal ini mata hewan tersebut mempunyai range yang lebih lebar dibanding range mata manusia, mata hewan tersebut mampu melihat benda yang kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya lebih besar atau lebih kecil dari 300.000.000 meter/detik (mungkin 250.000.000 m/det sampai 400.000.000 m/det)
Sebuah contoh:
  • Peluru yang ditembakkan oleh seorang tentara, dengan kecepatan yang sangat tinggi peluru tersebut melesat. Mampukah mata kita melihat peluru tersebut? Tentu tidak. Apakah peluru itu sesuatu yang ghaib? Tentu bukan. 
  • Mampukah mata kita melihat pertumbuhan sebuah pohon atau tanaman yang sangat pelan sekali kecepatan tumbuh per detiknya? Tentu tidak.
Lantas apakah ada benda yang mempunyai kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya diatas 300.000.000 m/det atau dibawah 300.000.000 m/det? Jawabnya ada.Alam tersebut paralel dengan dunia kita, dunia manusia. Apakah alam lain tersebut ghaib? Jawabnya BUKAN.
Alam lain tersebut mempunyai benda yang kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya diatas 300.000.000 m/det atau dibawah 300.000.000 m/det. Mata jasad manusiatidak dapat melihatnya. Tapi dia bukan ghaib. Mungkin suatu saat nanti dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih manusia dapat berkomunikasi dengan alam lain tersebut.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa BANGSAJIN ITU adalah BUKAN SESUATU YANG GHAIB. Perbedaannyadengan alam manusia hanya pada kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya saja.
Kemungkinan besar kecepatan elektron mengelilingi inti atom di alam Jin lebih tinggi dibanding dengan kecepatan elektron mengelilingi inti atom di alam manusia sehingga mata jasad manusia tidak mampu melihatnya/menangkapnya.
Harapan saya mudah-mudahan dengan contoh-contoh dan penjelasan yang diuraikan diatas dapat diterima oleh pembaca dan sekaligus dapat menghilangkan perbedaan pendapat antar sesama orang Islam mengenai sesuatu yang selama ini dianggap ghaib.
Dengan tulisan ini bukan maksud saya mengajak pembaca sekalian untuk bersekutu dengan bangsa Jin (apalagi bersekutu dengan syetan dari golongan bangsa Jin)melainkan hanya sekedar menambah wawasan pembaca saja tidak lebih dari itu.
Sebetulnya definisi Ghaib yg sebenarnya telah diterangkan di dalam Al Qur’an Surat An Naml ayat 65-66 yang artinya:
Katakanlah : Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya. ” (Q.S. An-Naml : 65-66)
Jadi definisi ghaib yang sebenarnya adalah DZAT ALLAH sendiri.
MALAIKAT DAN JIN BUKAN GHAIB
  1. MALAIKAT ADALAH BUKAN GHAIB KARENA AYAM JAGO DAPAT MELIHAT MALIAKAT.
  2. JIN (SYETAN) JUGA BUKAN GHAIB KARENA ANJING DAN KELEDAI DAPAT MELIHAT JIN (SYETAN).
  3. YANG GHAIB HANYA ALLAH SWT SAJA.
QS. Jin: 26-27:
“Dia adalah Tuhan Yang Mengetahui yg ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”.
Hadist Nabi:
Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan, sesungguhnya ia melihat syaitan” (HR. Bukhari dengan Fathul Baari 6/350, Muslim 4/2092 no. 2729. Tambahan yang terdapat dalam kurung diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no 1236, lihat silsilah Adabul Mufrad no. 938 dan Silsilah Ahaadist ash-Shahiihah no. 3183. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.)
Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari maka berlindunglah kepada Allah darinya karena ia melihat apa yang tidak dapat kalian lihat.” (HR. Abu Dawud no. 5103, Ahmad 3/306, 355-356 Shahih al-Adabul Mufrad no. 937 serta Ibnu Sunni no. 311 dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu.)
Antara dalil Al-Qur’an dan dalil Hadist tersebut diatas “seolah olah” bertentangan, padahal tidak.
Meminjam istilah dari spiritual bahwa sebetulnya Malaikat, Jin, alam barzah, alam kubur, surga, neraka, alam siluman, dll (pokoknya sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra manusia) itu disebut dengan istilah AL-GHUYUB bukan AL-GHAIB.
  1. AL-GHUYUB adalah sesuatu yang ghaib tapi masih bisa dibayangkan oleh pikiran kita, misalkan bentuk Jin, Siluman, wajah malaikat, keadaan neraka/surga, siksa kubur seperti apa, dll.
  2. AL-GHAIB adalah hanya ALLAH SWT saja, yang bentuk-NYA, keadaan-NYA tidak boleh dan tidak bisa dibayangkan oleh pikiran kita . LAISA KAMISLIHI SYAI’UN (QS: Asy Syuura ayat 11).
Jadi ghaib yang dimaksud di Al-Qur’an surat Jin: ayat 26-27 itu adalah AL-GHAIB bukan AL-GHUYUB. Sedangkan yang di maksud di hadist Nabi Muhammad SAW di atas adalah AL-GHUYUB bukan AL-GHAIB.
Di Al-Qur’an surat Jin ayat 26 sampai ayat 27 tersebut diatas dikatakan bahwa yang mengetahui AL-GHAIB adalah hanya Allah SWT dan Rosul yang diridhai saja. Siapa Rosul yang diridhai oleh Allah SWT untuk mengetahui yang ghaib ? Tidak lain Rosul yang diridhaiNya tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.
Mengapa?
Karena Nabi Muhammad SAW telah diperjalankan oleh Allah SWT melalui perjalanan Isra’ mi’raj sampai ke langit tertinggi (langit ke 7) dimana mailaikat Jibril AS pun tidak sanggup untuk ke langit tertinggi tersebut.
WaAllahu a’lam (Hanya Allah SWT saja yang paling mengetahui).

MENCARI TUHAN

Pandangan Siti Jenar dan Husain ibnu Mansur al-Hallaj dalam Manunggaling Kawulo Gusti .
Berfikir Di Luar Batasan Kotak
Syekh Siti Jenar begitu sering dihubung-hubungkan dengan al-Husain ibnu Mansur al-Hallaj atau singkatnya Al-Hallaj saja, sufi Persia abad ke-10, yang sepintas lalu ajarannya mirip dengan Siti Jenar, karena ia memohon dibunuh agar tubuhnya tidak menjadi penghalang penyatuannya kembali dengan Tuhan. Adalah Al-Hallaj yang karena konsep satunya Tuhan dan dunia mengucapkan kalimat, “Akulah Kebenaran/ Anna al Haq,” yang menjadi alasan bagi hukuman matinya pada 922 Masehi di Baghdad. Seperti Syekh Siti Jenar pula, nama Al- Hallaj menjadi monumen keberbedaan dalam penghayatan agama, sehingga bahkan diandaikan bahwa jika secara historis Syekh Siti Jenar tak ada, maka dongengnya adalah personifikasi saja dari ajaran Al- Hallaj, bagi yang mendukung maupun yang menindas ajaran tersebut. petikan atas kutipan dari Serat Siti Jenar yang diterbitkan oleh Tan Khoen Swie, Kediri, pada 1922:
Kawula dan gusti sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat memisahkan diriku dari mereka. Tetapi hanya saat ini nama kawula-gusti itu berlaku, yakni selama saya mati. Nanti, kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan kawula lenyap, yang tinggal hanya hidupku, ketenteraman langgeng dalam Ada sendiri.
Hai Pangeran Bayat, bila kau belum menyadari kebenaran kata-kataku maka dengan tepat dapat dikatakan, bahwa kau masih terbenam dalam masa kematian. Di sini memang banyak hiburan aneka warna. Lebih banyak lagi hal-hal yang menimbulkan hawa nafsu. Tetapi kau tidak melihat, bahwa itu hanya akibat pancaindera.
Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan lenyap. Gilalah orang yang terikat padanya, tidak seperti Syeh Siti Jenar. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian. Satu-satunya yang kuusahakan, ialah kembali kepada kehidupan.
Dalam pupuhnya, Syekh Siti Jenar merasa malu apabila harus berdebat masalah agama. Alasannya sederhana, yaitu dalam agama apapun, setiap pemeluk sebenarnya menyembah zat Yang Maha Kuasa. Hanya saja masing – masing menyembah dengan menyebut nama yang berbeda – beda dan menjalankan ajaran dengan cara yang belum tentu sama. Oleh karena itu, masing – masing pemeluk tidak perlu saling berdebat untuk mendapat pengakuan bahwa agamanya yang paling benar.
Syekh Siti Jenar juga mengajarkan agar seseorang dapat lebih mengutamakan prinsip ikhlas dalam menjalankan ibadah. Orang yang beribadah dengan mengharapkan surga atau pahala berarti belum bisa disebut ikhlas.
Manunggaling Kawula Gusti, Dalam ajarannya ini, pendukungnya berpendapat bahwa Syekh Siti Jenar tidak pernah menyebut dirinya sebagai Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti dianggap bukan berarti bercampurnya Tuhan dengan Makhluknya, melainkan bahwa Sang Pencipta adalah tempat kembali semua makhluk. Dan dengan kembali kepada Tuhannya, manusia telah menjadi sangat dekat dengan Tuhannya.
Dan dalam ajarannya, ‘Manunggaling Kawula Gusti’ adalah bahwa di dalam diri manusia terdapat ruh yang berasal dari ruh Tuhan sesuai dengan ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang penciptaan manusia (“Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (Shaad; 71-72)”). Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan ruh Tuhan dikala penyembahan terhadap Tuhan terjadi.
Riwayat pertemuan Ibrahim ibn Sam’an dengan Husain bin Mansur al Hallaj ( Kutipan dari Buku Husain bin Manshur al Hallaj, karangan Louis Massignon).
Aku melihat al Hallaj pada suatu hari di masjid al Mansur: Aku memiliki 2 dinar dalam sakuku dan aku berpikir untuk menghabiskan uang itu untuk hal-hal yang melanggar hukum. Seseorang datang dan memintah sedekah.Dan Husain bin Mansur al Hallaj berkata:’ Ibnu Sam’an berikanlah sedekah dengan apa yang kamu simpan di dalam jubahmu, aku terdiam dan menangis, ” oh syaikh, bagaimana engkau mengetahui hal itu?” Al Hallaj berkata:’ Setiap hati yang mengosongkan diri dari yang selain Alloh, dapat membaca kesadaran orang dan menyaksikan apa yang ghoib”. Ibnu Sam’an berkata:”o, syaikh ajarilah aku sebuah hikmah”. Kemudian berkata al Hallaj :”Orang yang mencari Tuhan dibalik huruf miim dan ain akan menemukan Nya.Dan seseorang yang mencarinya dalam konsonan idhafah antara alif dan nun, orang itu akan kehilangan Dia. Karena Dia itu Maha Suci, di luar jangkauan pikiran dan diatas yang terselubung, yang berada di dalam diri setiap orang. Kembalilah kepada Tuhan, Titik Terakhir adalah Dia. Tidak ada “Mengapa” di hari akhir kecuali Dia.Bagi manusia “MA/ yaitu miim dan ain” milik Dia berada dalam miim dan ain makna “”MA”” ini adalah Tuhan Maha Suci. Dia mengajak makhluk terbang menuju Tuhan. “miim” membimbing ke Dia dari atas ke bawah. “ain”membimbing ke Dia dari Jauh dan Luas.
Ilmu Huruf Muqota’ah
Ilmu huruf, yang didasarkan pada satu bahsa suci, tentulah memiliki sebuah fondasi mistis yang diperlukan. Orang bisa menemukan doktrin ini dalam puisi mistis yang terkenal Ghulsyan-i Raz (Taman Mawar), karya Syabistari: ” Bagi orang yang jiwanya adalah manifestasi Tuhan yaitu al Qur’an, keseluruhan alam ini adalah huruf-huruf vokalNya dan substansinya adalah huruf konsonan Nya ” Pasal 200-209 puisi Ghulsyan-i Raz.
Abu Ishaq Quhistani, sufi Islam, menegaskan pentingnya ilmu huruf dengan menyatakan bahwa ” ilmu huruf adalah akar dari segala ilmu “.

Secara skematis ilmu huruf mengandung :
  • Simbolisme ketuhanan dan metafisika atau /metakosmik,
  • Simbolisme universal / makrokosmik yang didasarkan pada korespondensi antara huruf-huruf dan benda astrologis (ruang angkasa/ planet/ lambang zodiak dll).
  • Simbolisme manusia dan individu yang didasarkan pada korespondensi fisiologis/organ tubuh.
Jumlah huruf muqatta’ah (terpotong) ada 14 huruf yaitu :alif lam miim,ha miim, alif lam ra, tha ha,ha miim ain sin qaf, ya sin, kaf ha ya `ain shad, kaf dan nun. Kalau dirangkai keseluruhannya menjadi sebuah kalimat : Shiratu `aliyin haqqun namsikuhu (jalan Ali adalah kebenaran yang kita pegang). huruf muqatta’ah (terpotong) adalah huruf-huruf yang merupakan rumusan dialog antara Alloh swt dengan kekasihnya (para Nabi dan para Wali).
Apa Makna miim dan ain sehingga dapat menemukan Tuhan dan bertemu dengan Nya dan Mengapa ketika mencari Tuhan dibalik huruf alif dan nun maka tidak bisa bertemu dengan Nya?
Tafsir Miim (numerology Arabiyah):
Huruf miim merupakan muhammad rosulillah atau Ahmad, yang merupakan pintu menuju Ahad yang merupakan wahdaniyah Allah. Perbedaan antara Ahad dan Ahmad adalah huruf arab Miim (muhammad rosulillah – penutup jalur risalah dan kenabian).
Miim juga berarti malakuti / keagungan / penguasaan atas seluruh langit bumi, ayat Kursi merupakan ayat yang mengandung banyak huruf miim didalamya.
Huruf miim bernilai 40, 40 hari khalwat dengan ikhlas dengan mengamalkan surat al ikhlas dan ayat Kursi (ayat yang banyak mengandung huruf miim /sujud jadi sujud adalah cara menggapai keagungan). Juga surat al ikhlas di awali dengan qulhuwa allohu ahad. Jadi perwujudan ahad di dunia adalah ahmad, ketika manusia menjadi ahmad maka merupakan tajalli/ penampakan sang Mahakuasa dalam diri manusia. Sekali lagi bedakan Ahmad dan Ahad terletak huruf miim.
Huruf miim membentuk, posisi sujud dalam solat, sujud merupakan posisi kedekatan dengan Alloh, bahkan sujud merupakan simbol dari wahdaniyah Allah. Metode untuk mendekat (muqorrobin/ kewalian) kepada Tuhan yang paling cepat adalah dengan sujud yang lama dalam Sholat. Hadits qudsi Allah berfirman : ” Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu- 17 rokaat, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah- 34 rokaat qobliyah dan bakdiyah- baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya….” (shahih Bukhari hadits no.6137).
Tafsir Ain,Yaa,Sin,Nuun,Aliif (numerology Arabiyah):
Huruf ain bermakna sayidina Ali bin Abu tholib merupakan pintu gerbang keilmuan. Sesuai hadits Nabi yang menyatakan bahwa Muhammad rosulluloh adalah gudang ilmu dan Sayidina Ali adalah pintunya. Huruf ayn membentuk posisi rukuk dalam sujud, dalam riwayat asbabun nuzul quran ada ayat yang berkenaan dengan Ali bin abu thalib, yaitu orang yang rukuk kemudian dalam posisi rukuk dalam solat melakukan sedekah berupa cincin. Inilah ayat quran itu: Walimu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan mereka yang beriman yang menegakkan salat, membayar zakat seraya rukuk. (QS. al-Mâ`idah: 55).
Kunci sholat yang merupakan adab tatakrama/ kepasrahaan total ila allohu ada di rukuk/ huruf ain, sujud/ huruf miim adalah kedekatan (muqorobin- fana asma dan tajalli asma), barangsiapa tidak tahu adab ( rukuknya) maka tidak layak untuk dekat (muqorobin).
Huruf Ain bernilai 70.sedang huruf Ya bernilai 10 dan huruf Sin bernilai 60. jadi secara matematis yaitu 70(ain)= yaa(10)+sin(60) jadi Ya + Seen = Ain merupakan Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem. Jadi 5+8=13, posisi huruf ke 13 dalam abjad Arab adalah huruf Miim/ Sujud. Jadi untuk mengerti Ain/ rukuk kita harus mengerti tafsir huruf Yaa dan Tafsir huruf Sin. Dengan mengerti Yaa dan Sin kita akan sampai kepada Sayidina Ali bin Abu Tholib.
Kyai Kholil Bangkalan, salah seorang pencetak kyai besar Nahdlatul Ulama, selama perjalanan pesantren Keboncandi, Pasuruan-Sidogiri kyai kholil Bangkalan sewaktu muda selalu membaca YaSin, hingga khatam berkali-kali.
Huruf Ya adalah akhir dari abjad Arab and Alif awal dari abjad Arab. Huruf Ya/ hamba memimpin/cenderung ke arah Alif/ Alloh. Huwal Awwalu wa Hu wal Akhiru.
* Rincian huruf Awwalu :
* Alif(1)+waw(6)+lam(30)=37ß-à3+7=10,(Ya=10),
* 10 ß-à1+0=1ß-àpertama.
* Rincian huruf Akhiru :: Alif(1)+Kho(600)+Ro(200)= 801ß-à8+0 +1= 9 ß-à terakhir adalah 9, angka 9 dalam numerology arab adalah huruf Ta yang bermakna penyucian atau Tahara / penyucian dan bulan ke 9 dalam Arab / Qomariah adalah bulan ramadhon yaitu bulan puasa.
Penyucian kalbu dari kecintan diri dan dunia merupakan tingkat awal penyucian untuk bersuluk kepada Alloh. Sesungguhnya kotoran maknawi terbesar yang tidak bisa disucikan meskipun dengan tujuh lautan dan para nabi pun tidak mampu menghilangkannya adalah kotora kejahilan ganda (pura-pura tahu padahal tidak tahu). Kekeruhan ini mungkin akan memadamkan cahaya petunjuk dan meredupkan api kerinduan yang merupakan buraq untuk bermikraj mencapai berbagai maqom spiritual.( Imam Khomeini dalam Hakikat dan Rahasia Sholat).
Dan Alif(1)+ Ta(9)=10ß-à (Ya=10=hamba) , nilai huruf (Ya=10), jadi seorang Hamba yaitu simbol Ya harus melakukan Puasa / penyucian jiwa/ tazkiyah nafs simbol (Ta=9) untuk Alloh semata simbol (Alif=1) atau Hamba harus sabar dengan KetentuanNya atau nrimo ing pandum, karena hasil puasa Lillah Billah menjadikan orang sabar atau innalloha ma’ashobirin (Sesungguhnya Alloh bersama (MA terdiri huruf miim dan ain lihat al Baqarah:153 ) orang yang sabar. Lihat bersama adalah Ma yaitu ma’asshobirin. Disini terungkap rahasia mim dan ayn yaitu MA seperti yang diucapkan oleh Husain bin Mansur al Hallaj. jadi Sabar adalah kunci menemukan Tuhan. Para mufassir menafsirkan sabar dengan melakukan puasa. Pahala puasa hanya Alloh yang tahu. Artinya Hak menilai puasa langsung di tangan Alloh bukan di tangan para malaikat. Sabda Rosullulloh saw Puasa yang dilakukan khusus untuk-Ku/ puasa Lillah Billah dan cukuplah Aku sebagai pahalanya.
Mempelajari Ilmu Ketuhanan akan menjadikan orang bersabar, seperti dialog Nabi Musa as dan Nabi Khidr as yaitu Bagaimana kamu dapat sabar terhadap persoalan yang kamu samasekali belum memiliki pengetahuan yang cukup tentangNya(QS 18:68). Barangsiapa menghadapi kesengsaraan dengan hati terbuka, menunjukkan kesabaran dengan penuh ketenangan dan martabat, termasuk dalam golongan orang terpilih dan bagian untuknya adalah Berikanlah kabar gembira (keberhasilan dan kejayaan) kepada orang yang sabar (QS 2:155),
Dalam Islam, kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi dalam kecerdasan emosionalnya. Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar orang ini tekun. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosi-nya.
Gabungan rincian Awwalu dan Akhiru adalah Seorang Hamba (Ya=10=hamba) karena Akhiru(9)+ Awwalu (1)=10ß-à (Ya=10=hamba), jadi seorang Hamba menampung Asma Alloh yang lengkap dan memiliki potensi untuk menampakkan sifat ketuhanan.
Huruf Sin bernilai 60 dalam numerology Arab, merupakan simbol dari sirr Muhammad, sirr adalah rahasia ketuhanan yang disimpan dalam diri manusia sebagai hamba. Huruf sin dalam INSAN. huruf alif nya adalah Alloh, huruf sin adalah rahasia /sirr ketuhanan, 2 huruf nun adalah simbol hukum dunia dan akhirat yang merupakan representasi /perwakilan kitab suci al Qur’an.
Huruf Yaa/ simbol Hamba digunakan untuk memanggil seseorang atau menarik perhatian sesorang. Ya adalah simbol seorang Hamba menyembah dan menyebut Tuhannya Ya Alloh Ya Robbi dll.Yaa juga digunakan oleh Alloh memanggil Hambanya.Ya juga berarti simbol antara yang disembah dan menyembah, tetapi posisi Ya=10 / hamba selalu cenderung kepada Alif=1 atau Alloh karena Alloh sebagai Awwalu, dalam ilmu huruf,
Alif(1)+waw(6)+lam(30)=37ß-à3+7=10 adalah Yaa menyatu dengan Alif (10ß-à1+0=1) atau dibalik Yaa ada Alif atau di dalam Manusia ada Tuhan atau istilah Wahdatul Wujud nya Ibnu Arobi yaitu antara penyembah dan yang disembah itu sama tapi tidak serupa atau menurut istilah ajaran Syekh Siti Jenar, yaitu Manunggaling Kawula Gusti. “PERSAMAAN” antara manusia dan Allah. Hal inilah yang dimaksudkan dalam sabda Nabi saw.: “Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam kemiripan dengan diriNya sendiri.” Lebih jauh lagi Allah telah berfirman: “Hambaku mendekat kepadaKu sehingga Aku menjadikannya sahabatKu. Aku pun menjadi telinganya, matanya dan lidahnya.” Juga Allah berfirman kepada Musa as.: “Aku pernah sakit tapi engkau tidak menjengukku!” Musa menjawab: “Ya Allah, Engkau adalah Rabb langit dan bumi; bagaimana Engkau bisa sakit?” Allah berfirman: “Salah seorang hambaKu sakit; dan dengan menjenguknya berarti engkau telah mengunjungiKu. “Memang ini adalah suatu masalah yang agak berbahaya untuk diperbincangkan, karena hal ini berada di balik pemahaman orang-orang awam. Seseorang yang cerdas sekalipun bisa tersandung dalam membicarakan soal ini dan percaya pada inkarnasi dan kersekutuan dengan Allah.
Tafsir huruf Nun dan Alif- Pencari Tuhan dibalik huruf alif dan nun maka tidak bisa bertemu dengan Nya:
Bernilai 50 dalam numerology Arab.
Tafsir huruf INSAN, memiliki 2 huruf nun merupakan simbol alam dunia/ jasad dan alam akhirat/ ruh/ jiwa. Ruh yang disucikan akan memperoleh Nur/ surga sedangkan Ruh yang dikotori akan memperoleh Nar/ neraka.
Tafsir Alif dan Nun: Penggambaran Simbolis Huruf dan Alif Nun merupakan lambang sebuah perahu (syariat) dan sebuah Jiwa / individu /personal mengarungi lautan / medan ujian, kayuh / sampan (membentuk huruf Alif) kiri kanan adalah wilayah pilihan manusia (sunnatulloh adalah qadha’ qadar baik buruk) yang telah ditetapkan oleh Alloh arti simbol Alif. Individu yang sedang menaiki perahu (simbol Nun), sampan/kayuh adalah alat/ pilihan yang akan mengerakkan jiwanya menuju 3 pilihan yaitu, pertama, arah perahu ke kiri berarti ashabul syimal/ Nun menjadi Naar/ neraka, kedua arah perahu ke kanan berarti ashabul yamin/ Nun menjadi Nur/cahaya, ketiga arah perahu tidak ke kiri dan tidak ke kanan tetapi tengah berarti sabiqunal awwalun/ terdahulu mencapai tujuan – ini adalah golongan para pencinta yaitu menyembah karena kerinduan ingin bertemu dengan sang Khaliq – ini adalah jawaban isyarah tersembunyi dari Husain bin Manshur al Hallaj- yaitu para nabi :
Dengan simbol miim (arti bathinnya adalah sujud) yaitu Muhammad saw dan ain (arti bathinnya adalah rukuk) yaitu sayidina Ali bin Abuthalib.
Huruf Nun Mengingatkan Kita juga kepada Zunnun/ Nabi Yunus as yang naik perahu di tengah lautan dan ditelan Ikan karena meninggalkan Kaum nya sebelum ada perintah dari ALLOH swt.
Zikir Zunnun / N.Yunus – doa keselamatan menghadapi medan ujian : wa dzan nuni idz dzahaba mughadziban fa dhanna an lan naqdiro alayhi fa nada fid dhulumati an laila antan subhanaka inni kuntu minadolimin fastajabna lahu wa najjaynahu minal ghammi wa kadzalika nunjil mukminina (Anbiya :87-88).
Kesimpulan:
Tafsir Yaa Sin akan membuka rahasia huruf `’MA” yaitu miim dan ain seperti yang dikatakan oleh Husain bin Mansur al Hallaj:
Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem.
Rahasia Ketuhanan ada dalam diri manusia, agar manusia mampu menampakkan atau men-tajallikan Ketuhanan dalam dirinya maka perintah solat (Rukuk, Sujud) adalah sarana ‘Manunggaling Kawula Gusti dan sodaqoh ( menebarkan hasil usaha kebenaran/ pengabdian masyarakat/ agen perubahan/ social agent) kepada sesama makhluk Tuhan (kesalehan sosial) yang merupakan perwujudan dari Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem
Tafsir YaaSin adalah simbol manusia sempurna yaitu hamba yang mampu menampung rahasia Alloh swt dan didalam sirr itu seorang penyembah dan disembah bertemu dan berdialog, ibarat sebuah pohon lengkap dengan pokoknya, cabangnya dan puncaknya. Imam al Baqir berkata: Maukah kamu akau beritahu pokok-pokok Islam, cabang dan puncaknya dan pintu kebaikan? Sulaiman bin Khalid berkata: Tentu, lalu jawab Imam al Baqir: Pokoknya adalah sholat, cabangnya adalah zakat, dan puncaknya adalah membela kaum tertindas dan menegakkan keadilan.
Pintu kebaikan itu adalah :
1. Puasa merupakan perisai api neraka,
2. Sedekah itu menghapus dosa,
3. Sholat di malam hari untuk berzikir.
Tafsir Rukuk/Huruf Ain
Etika rukuk adalah meninggikan maqam rububiyah Nya yang agung, mulia dan merendahkan maqam ubudiyah seorang hamba yang lemah, faqir dan hina. Rukuk adalah awal ketundukkan dan sujud adalah puncaknya.Yang melakukan rukuk dengan sempurna dan benar akan menemukan keselarasan pada sujud. Imam Shadiq berkata” rukuk yang benar kepada Alloh adalah menghiasi dengan cahaya keindahan asma Nya. Rukuk adalah yang pertama dan sujud adalah yang kedua. Dalam rukuk ada adab penghambaan dan dalam sujud ada kedekatan/Qurb dengan Zat yang disembah. Simbol rukuk adalah hamba dengan hati tunduk kepada Alloh, merasa hina dan takut di bawah kekuasaan-Nya. Merendahkan anggota badan karena gelisah dan takut tidak memperoleh manfaat rukuk.
Tafsir Sujud/Huruf Mim
Sujud merupakan puncak ketundukan dan puncak kekhusyukan seorang hamba, sebaik-baik wasilah taqarrub ila Alloh, sebaik-baik posisi untuk mencapai cahaya-cahaya tajalli Asma Alloh swt dan maqam Qurb dengan Nya. N. Saw bersabda : “lamakanlah sujudmu”, sebab tiada amal yang lebih berat dan paling tak disukai oleh syetan saat melihat anak Adam sedang sujud, karena dia telah diperintahakan sujud dan dia tidak patuh. Sujud merupakan sebab mendekatnya hamba dengan sang Kholik. Wahai orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan solat, sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar (al Baqarah:153).
Tafsir Salam/Huruf Yaa Sin
Salam adalah salah satu nama Alloh. Arti Salam dari sisi Alloh adalah keselamatan zat, sifat, perbuatan-Nya. Adapun Zatnya terpelihara dari kelenyapan, perubahan dan dari segala kekurangan. Salam dari sisi Hamba adalah doa,yaitu memohon keselamatan kepada Alloh untuk orang yang kita ucapkan salam /selamat dari segala cobaaan dan bencana dunia akhirat. Salam juga berarti ungkapan Kepasrahan/ ketundukan kepada Sunnatulloh ( Quran Hadits). Menurut Imam Shadiq “salam adalah orang yang melaksanakan perintah Alloh dan melakukan sunnah Rosulillah dengan ikhlas (intinya Ahad dan Ahmad), juga selamat dari bencana dunia dan akhirat. Salam juga bermakna penghormatan kepada hamba yang sholih (assalamu alaina wa ala ibadilahis sholihin) dan malaikat pencatat amal.
Al Futuhat al Makkiyah, Karangan Ibnu Aroby, merujuk empat perjalanan akal dalam bab 69 tentang rahasia rahasia shalat sebagai perjalanan spiritual manusia. Perintah sholat 51 rokaat kepada Nabi Muhammad saw saat isro miroj: Tuhan memerintahkan hambaNya itu supaya setiap Muslim setiap hari sembahyang limapuluh kali. Kemudian untuk umatnya menjadi 17 rokaat wajib di lima waktu dan sisanya 34 rokaat menjadi sunah muakkad- qobliyah dan bakdiya.
Mulla Shadra dalam bukunya al Asfar al Arba’ah mengatakan:
“Ketahuilah bahwa para pesuluk diantara orang Arif/ Irfan dan para Wali menempuh empat perjalanan akal :
  1. Perjalanan makhluk kepada kebenaran –diskusi metafisika umum (min al khalq ila al Haq). Pesuluk mempelajari dasar-dasar metafisika umum dan dalilnya.pesuluk cenderung pada kajian semantik dan metafisika dasar terhadap firman Tuhan dalam Quran. 
  2. Perjalanan bersama kebenaran didalam kebenaran- pengalaman metafisika khusus dengan pengalaman pribadi (bi al Haq fi al Haq). Pesuluk akan melihat sifat dan namaNya yang tertinggi baik nama yang mewujudkan rahmatNya dan murkaNya. Hukum nama nama Alloh ini di dalam kejamakannya akan mewujud di dalam diri pesuluk.Hal ini dikenal dengan makam wahidiyah atau tujuh substansi halus (lataif). Pesuluk akan mengalami rasa takut dan harapan (al khauf wa al raja). 
  3. Perjalanan dari Kebenaran menuju makhluk (min al Haq ila al al khalq). Setelah mengalami fase peniadaan diri, pesuluk menerima karunia Tuhan dan kembali kepada kesadaran diri. Pesuluk menyaksikan penciptaan dan alam kejamakan dalam diri makhluk tetapi dengan mata yang lain, dengan pendengaran yang berbeda. Puncak perjalan ketiga membawa pesuluk menuju kesucian/Wilayah(kewalian).
  4. Perjalanan bersama Kebenaran di dalam makhluk (bi al Haq fi al khalq). Maqam penetapan hukum dan pembedaan dari baik dan buruk.ini adalah derajat kenabian, penetapan hukum dan kepemimpinan atas umat manusia yang berhubungan dengan urusan urusan mereka yang beragam dan berbeda-beda serta bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. seorang `arif tak akan benar-benar mencapai maqam spiritual tertinggi jika tidak memanifestasikan keimanan-puncak, yang telah diraihnya lewat dua perjalanan pertama, dalam bentuk concern sosial politik untuk mereformasi masyarakat dan membebaskan kaum tertindas dari rantai penindasannya.Tidak lain maqam penetapan hukum (legislatif) atau melibatkan diri dalam kemasyarakatan dan hubungan social, merupakan perwujudan penebaran salam kepada makhluk yaitu Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem yang merupakan inti tafsir Yaa Sin.

SIMBOL BULAN DAN SABIT

Bagaimana umat Islam sebenarnya disihir? Pernahkah anda semua melihat lambang bulan sabit dan bintang di sekeliling? Dari mana lambang itu berasal? Dan mengapakah lambang itu dipilih? Siapakah yang memilih lambang itu? Adakah Rasullulah S.A.W dan sahabat menggunakan lambang tersebut untuk agama Islam? Adakah ada disebutkan di dalam mana hadis atau ayat Al-Quran supaya menggunakan lambang tersebut sebagai lambang agama Islam yang suci ini? Ohhh, semestinya TIDAK!

Pada zaman Rasullulah dan Khulafa Ar-Rasyidin (632-661 Masihi) tidak pernah ada lambang untuk agama Islam. Al-Quran juga tiada menyebutkan hal tersebut. Rasullulah hanya menggunakan panji-panji perang yang sangat sederhana dan hanya satu warna sahaja samada putih, hijau atau hitam. Tiada lambang bulan dan bintang seperti di kebanyakan negara Islam sekarang. Kegemilangan kerajaan Islam Uthmaniah. Penaklukan Kota Istanbul (Kota Islam)
Kegemilangan kerajaan
Islam Uthmaniyyah

Sebenarnya simbol ini telah diperkenalkan oleh Sultan Muhammad II ke dalam bendera Kerajaan Uthmaniyyah setelah penaklukan Kota Istanbul (Constantinople) pada 1453 Masihi. Lambang Bulan dan Bintang itu adalah lambang bagi Kota Constantinople (Istanbul) yang sebelum itu berada di bawah kekuasaan Empayar Rom sejak sekian lama. Ekoran daripada keluasan wilayahnya yang luas merangkumi tiga benua dengan kepelbagaian peradaban yang ada di dalamnya. maka simbol bulan sabit digunakan sebagai METOPHORA untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Sebelah hujung yang satu menunjukkan Benua Asia yang ada di Timur, hujung lainnya mewakili Benua Afrika yang ada di bahagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropah. Manakala lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istanbul yang bermakna: Kota Islam.

Dewi Artemis merupakan
simbol bulan sabit
bagi kaum Nasrani
Sebelum dikenali dengan nama Constantinople, kota tersebut terlebih dahulu dikenali sebagai Byzantium. Byzantium diambil sempena nama Raja Byzas (663 SM) dan dijadikan ibu negara untuk Empayar Byzantine sebelum empayar tersebut tewas kepada kerajaan Uthmaniyyah pada 1453 Masihi. Bulan sabit telah dijadikan simbol kota tersebut untuk didedikasikan kepada Dewi Artemis (Hunt God). Mafhum Sabda Rasullulah S.A.W :

    “Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Quran dan Sunnahku.”

Asal-usul simbol bulan sabit dan bintang


Dewa
Jadi dari manakah asalnya penggunaan simbol bulan sabit dan bintang ini yang terdapat di mana-mana sekarang, termasuklah bendera-bendera negara dan negeri. Lambang bintang pula ditambah sebagai simbol kota selepas kematian Maharaja Constantine pada 337 Masihi dan nama Byzantium telah ditukar kepada Constantinople sebagai tanda memperingati maharaja Constantine. Lambang itu adalah dari simbol Dewi Ishtar (Star iaitu bintang dalam bahasa Inggeris diambil dari perkataan Ishtar ini). Dewi Ishtar ialah tuhan kesuburan, kasih sayang, peperangan dan seks bagi kaum Babylon purba. Ada juga pendapat mengatakan lambang bintang ini diambil dari Star Of Virgin Mary kerana agama Kristian telah menjadi agama rasmi empayar Rom dengan Persidangan Nicea pertama pada 335 Masihi dan Persidangan Constantinople pada 381 Masihi. Dan sejak dari itu Bulan Sabit dan Bintang telah menjadi lambang rasmi untuk kota tersebut.

Jacques De Molay

Adakah simbol ini hanya digunakan untuk agama Islam sahaja? Oh, tidak sama sekali. Ia juga 

Lagenda Jaques De Molay
digunakan oleh Freemason! Cuba lihat simbol logo Freemason yang digunapakai oleh puak Jacques DeMolay. Kini simbol ini dikenali sebagai simbol DeMolay International iaitu salah satu cabang Freemason. Ia diambil dari Grand Master of The Knight Templar terakhir  iaitu Jacques de Molay (1240/1250 – Mac 1314) yang berkhidmat kepada Raja Philip IV bermula dari 20 April 1292 sehingga ia dibubarkan dengan perintah Paus Clement V pada tahun 1312.

Matlamat beliau sebagai Grand Master adalah untuk membuat reformasi 
Simbol bulan sabit
dan bintang pada
logo Freemason
dan menyesuaikan dengan keadaan di Tanah Suci selepas Perang Salib. Namun begitu, beliau telah difitnah dan dihukum bunuh kerana 
menentang kerabat raja. Untuk mengembalikan kegemilangannya, De Molay telah diangkat dan diagungkan sebagai LAGENDA kepada pengikut Freemason.

Lihatlah betapa licik dan halusnya pihak Yahudi dan Nasrani menusuk jarum ke dalam MINDA umat Islam agar lalai dan alpa tentang asal-usul simbol bulan sabit dan bintang yang dijadikan IKON agama ISLAM.


Kemunculan Dajjal akan menguasai dunia
dengan tipu daya yang nyata

Jika kita terus hanyut dibuai dongeng dan lagenda berkaitan simbol ini maka ia secara tidak langsung menjerumus kita ke arah PENYEMBAHAN BERHALA SECARA LANGSUNG DI BAWAH SEDAR. Na’uzubillahi min zalik……

Peranan Umat Islam

Kita selalu pening memikirkan “Kenapa umat Islam susah nak BERSATU” bukan? Sejak kejatuhan institusi khulafah Uthmaniyyah, tanah umat Islam berjaya dipecahkan malahan kekal terpisah hampir seabad lamanya! Jika kita melihat dari skop mata zahir, lupakah kita bahawa dunia adalah suatu FATAMORGANA yang memperdaya? Tidak terfikirkah seorang dari kita bahawa kita sedang DISIHIR oleh DAJJAL melalui tenteranya yang melata di bumi? Dengan izin Allah, sang Pemfitnah berjaya dan terus berjaya?

Kini kita menjadi BUTA HATI dan BUTA MINDA dalam mengenalpasti manakah yang berpaksikan AJARAN ISLAM dan manakah yang berpaksikan AJARAN KUFFAR? Tiada satu mata pun dikalangan umat Islam yang mengetengahkan ISU ini kerana merasakan ianya REMEH? Tidak membawa Islam kemana-mana? Khurafat? Tahyul? Atau kita yang JAHIL? 

Ingatlah bahawa;

JANGAN LUPA, JIKA ANDA PERCAYA BAHAWA SYAITAN ITU MUSUH YANG NYATA, SEGALA YANG DIBAWA BERSAMANYA SEPERTI SIHIR, MAGIK (SILAP MATA), DAN TIPU DAYANYA JUA ADALAH NYATA DENGAN IZIN ALLAH.

Lupakah anda sumpah keramat Azazil setelah dia dihalau keluar dari Syurga Allah???

Iblis berkata:

    ” Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, (maka) demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya”.

    “Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang dibersihkan dari sebarang syirik“.

    (Mafhum Surah Al-Hijr : Ayat 39 – 40)

Kesimpulan

Oleh kerana kejahilan dan kenaifan umat Islam, simbol bulan sabit dan bintang diambil dan dijadikan SIMBOL BENDERA negara Islam secara meluas. Hinggakan MINDA umat Islam seperti dipukau atau dikawal secara sistematik. Hatta kita, akan melenting jika simbol ini dipijak atau diletakkan pada tapak kaki. Seolah-olah simbol ini SETANDING DENGAN TUNTUTAN AJARAN ISLAM yang melarang perkataan ALLAH S.W.T dan MUHAMMAD S.A.W tidak dibawa ke tempat yang boleh merosakkan IMEJ ISLAM. 

Lihatlah betapa malangnya bila di sekeliling kita sekarang ini simbol apakah yang diagung-agungkan seperti di kubah masjid, sejadah dan hiasan bercorak Islam? Lambang apa yang digunakan? Kita seolah-olah telah didoktrin oleh masyarakat Islam yang jahil tentang asal-usul simbol ini. Mereka cuba menggambarkan kepada kita simbol ini adalah LEGASI WARISAN ISLAM. Hinggakan jika tiada simbol ini di surau, musolla, pasantren, masjid dan pusat Islam macam TIDAK SAH SOLAT KALAU TIDAK ADA LAMBANG INI.

Jika dilihat di sekeliling kita sekarang, hampir di kebanyakan masjid mempunyai simbol ini. Sedangkan yang PASTI simbol ini sebenarnya adalah warisan dari kaum YAHUDI  dan NASRANI yang gigih menjalankan usaha mereka untuk menyelewengkan AQIDAH umat Islam dari menyembah Allah S.W.T yang MAHA ESA. Marilah kita sama-sama SEBARkan MESEJ ini agar kita tidak lagi asyik-masyuk TIDUR DIBUAI MIMPI PALSU…….

Kejahilan dan kenaifan umat Islam terbukti pada bendera rasmi negara di mana simbol bulan sabit dan bintang dijadikan sebagai simbol IKON NEGARA


    “Dan (orang-orang yang beriman kepada Allah), kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah melainkan mereka mempersekutukannya juga dengan yang lain.”

     (Mafhum Surah Yusuf : Ayat 106)

    “Katakanlah (wahai Muhammad): “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang menurutku, menyeru manusia umumnya kepada ugama Allah dengan berdasarkan keterangan dan bukti yang jelas nyata. Dan aku menegaskan: Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.”

    (Mafhum Surah Yusuf : Ayat 108)

    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): “Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk yang benar)”. Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.”

    (Mafhum Surah Al-Baqarah : Ayat 120)