Periode Zaman Yang Tidak Diketahui/Zaman Pramanusia/Zaman Nisnas
Pembahasan Tuntas Peradaban Manusia
dari awal hingga akhir
berkaca dari sudut pandang Islam
Membaca
buku itu mudah, Mengambil pelajaran darinya itu susah. "Hikmah, atau kebaikan, adalah barang berharga milik orang
beriman, dimana dan darimanapun dia menemukan, dialah yang paling berhak untuk
memanfaatkan" (HR. Tirmizi).
Klasifikasi manusia berdasarkan
kemajuan masa maju mundur peradabannya :
- Peradaban Manusia Awal
- Peradaban Manusia Tengah
- Peradaban Manusia Akhir
Klasifikasi Periode-Periode Manusia
:
1. Jaman Yang Tidak Diketahui/Jaman PraManusia/Jaman
Nisnas
2. Jaman Nabi-Nabi
3. Jaman Khalifah
4. Jaman Kerajaan yang diturunkan
5. Jaman Diktator
6. Jaman Islam Akhir
7. Jaman Kiamat/Jaman peradaban Manusia
Akhir yang tidak mengenal Islam
8.
Jaman
Surga dan Neraka (Manusia atau Nisnas yang selevel alam semestanya)/Jaman Alam
Semesta Bangsa-Bangsa Baru (Nisnas) yang diciptakan Allah SWT untuk
menyembahNya (Bila Allah SWT Menghendakinya)
Periode
2 sampai dengan Periode 6 adalah Periode yang diklasifikasikan dari Nabi
Muhammad SAW dalam hadistnya. Dan Periode ke-6 itu adalah Periode terakhir
umat-umat Islam yaitu umat-umat terdahulu yang telah mengesakan Allah SWT
(Monothaisme Islam) hingga diangkat semua dari muka bumi umat-umat Islam itu.
Nabi Muhammad SAW mengklarifikasi periode islam dalam 5
periode/tahap/massa(waktu).
“Muncul babak Kenabian di tengah
kalian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika
Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak Kekhalifahan mengikuti manhaj
(cara/metode/sistem) Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah
mencabutnya ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak Raja-raja yang
menggigit selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya ketika
Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak Penguasa-penguasa yang memaksakan
kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian Allah mencabutnya
ketika Allah menghendakinya. Kemudian muncul babak Kekhalifahan mengikuti
manhaj (cara/metode/sistem) Kenabian. Kemudian Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
diam.” (HR Ahmad)
”Jika
kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun
(pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara
manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan
orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu
dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang
yang zalim.” (QS Ali Imran ayat 140).
Diantara
masa Periode tersebut dapat pula disimpulkan adalah masa yang menjelaskan periode
berturut-turut dipergilirikan masa kejayaan dan kehancuran islam (risalah islam
lengkap yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW) dan masa kejayaan dan kehancuran kaum
kafir, agar jelas perbedaan iman mereka.
Periode
1, 7 dan 8 adalah periode yang sengaja diklasifikasi oleh penulis sendiri untuk
membagi periode untuk penulisan buku ini.
1.
Periode Jaman Yang Tidak Diketahui/Jaman PraManusia/Jaman
Nisnas
Cuplikan Sumber literatur 1 :
Apakah Nabi Adam merupakan orang
kedelapan yang hidup di muka bumi?
Pertanyaan
Apakah
ada hadis dan riwayat yang menyebutkan bahwa Adam adalah orang kedelapan yang
hidup di muka bumi? Sembari menjelaskan hal ini, tolong Anda terangkan siapa
saja tujuh orang sebelum Nabi Adam itu? Apakah terdapat nabi di antara mereka?
Apakah mereka adalah orang-orang pintar?
Jawaban Global
Berdasarkan ajaran-ajaran agama,
baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama,
seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam
dan dialah manusia pertama dari generasi ini.
Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat
generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia yang disebut sebagai
“insan atau Nisnas” kendati kita tidak memiliki informasi yang akurat terkait
dengan hal-hal detilnya, tipologi personal dan model kehidupan mereka.
Karena itu, mungkin saja tatkala
penciptaan Adam juga masih terdapat beberapa orang dari generasi sebelumnya
sebagaimana sebagian ulama menyebutkan hal ini dalam menjelaskan pernikahan
anak-anak Adam.
Kami tidak menjumpai teks-teks agama
yang menetapkan bahwa Adam adalah manusia kedelapan di muka bumi. Benar bahwa
terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa generasi Nabi Adam adalah
setelah tujuh periode dan tujuh generasi semenjak penciptaan Adam. Namun boleh
jadi riwayat-riwayat ini tengah menyinggung banyaknya periode-periode masa
lalu.
Syaikh Shaduq dalam al-Khishâl,
meriwayatkan dari Imam Baqir As yang bersabda, “Allah Swt semenjak menciptakan
bumi, menciptakan tujuh alam yang di dalamnya (kemudian punah) dimana tidak
satu pun dari alam-alam ini berasal dari generasi Adam Bapak Manusia dan Allah
Swt senantiasa menciptakan mereka di muka bumi dan mengadakan generasi demi
generasi dan alam demi alam muncul hingga akhirnya, menciptakan Adam Bapak
Manusia dan keturunannya berasal darinya.
Adapun terkait dengan pertanyaan
apakah mereka juga merupakan nabi atau nabi-nabi dan termasuk sebagai
manusia-manusia pintar atau tidak? Kita tidak menemukan penjelasan tentang hal
ini dalam ayat-ayat al-Quran dan riwayat-riwayat. Namun mengingat bahwa mereka
sama dengan kita, manusia (atau Nisnas) maka dari sisi ini kita serupa dengan
mereka. Dan tentu saja mereka memiliki kecerdasan dan sangat boleh jadi dapat
dikatakan bahwa untuk membimbing mereka diutuslah nabi atau nabi-nabi kepada
mereka.
Jawaban Detil
Dengan memanfaatkan al-Quran dan
riwayat-riwayat secara pasti dapat dikatakan bahwa sebelum Nabi Adam terdapa
generasi atau beberapa generasi yang mirip dengan manusia disebut sebagai
“insan atau bangsa Nisnas” meski terkait dengan hal-hal detilnya,
tipologi personal dan model kehidupan mereka, kita tidak memiliki informasi
yang akurat.
Allamah Thabathabai berkata, “Dalam
sejarah Yahudi disebutkan bahwa usia jenis manusia semenjak diciptakan hingga
kini tidak lebih dari tujuh ribu tahun lamanya...namun para ilmuan Geologi
meyakini bahwa usia genus manusia lebih dari jutaan tahun lamanya. Mereka
menyuguhkan sejumlah argumen untuk dari fosil-fosil yang menyebutkan bahwa
terdapat peninggalan manusia-manusia pada fosil-fosil tersebut. Di samping itu,
mereka juga membeberkan dalil-dalil skeleton (tengkorak) yang telah membatu
milik manusia-manusia purbakala yang usianya masing-masing dari fosil dan
skeleton itu ditaksir, berdasarkan kriteria-kriteria ilmiah, kira-kira lebih
dari lima ratus ribu tahun. Demikian keyakinan mereka. Namun dalil-dalil yang
mereka suguhkan tidak memuaskan. Tidak ada dalil yang dapat menetapkan bahwa
fosil-fosil ini adalah badan yang telah membatu milik nenek moyang
manusia-manusia hari ini. Demikian juga tidak ada dalil yang dapat menolak
kemungkinan ini bahwa tengkorak-tengkorak yang telah membatu ini berhubungan
dengan salah satu dari periode manusia-manusia yang hidup di muka bumi, karena
boleh jadi demikian adanya, dan boleh jadi tidak. Artinya periode kita
manusia-manusia boleh jadi tidak bersambung dengan periode-periode fosil-fosil
yang telah disebutkan, bahkan boleh jadi berhubungan degan manusia-manusia yang
hidup di muka bumi sebelum penciptaan Adam Bapak Manusia (Abu al-Basyar)
dan kemudian punah. Demikian juga kemunculan manusia-manusia yang kepunahannya
berulang, hingga setelah beberapa periode tibalah giliran generasi manusia masa
kini.[1]
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa
terdapat manusia sebelum penciptaan Adam dan setelah manusia Adam ditemukan
kemudian malaikat ditugaskan untuk sujud kepadanya.[2]
Hanya saja al-Quran tidak
menyebutkan secara tegas tentang proses kemunculan manusia di muka bumi, apakah
kemunculan jenis makhluk ini (manusia) di muka bumi terbatas hanya pada periode
sekarang yang kita hidup di dalamnya, atau periode-periode yang banyak dan
periode kita manusia-manusia sekarang ini merupakan periode terakhir?
Kendati mungkin sebagian ayat
al-Quran menengarai bahwa sebelum penciptaan Adam As terdapat manusia-manusia
yang hidup dimana para malaikat dengan ingatan pikiran mereka tentang manusia,
bertanya kepada Allah Swt, “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah” [3]
dimana dapat disimpulkan dari ayat ini bahwa terdapat masa yang telah berlalu sebelum
penciptaan Nabi Adam.[4]
Namun terdapat beberapa riwayat dari
para Imam Ahlulbait As yang sampai kepada kita menegaskan bahwa sebelum
generasi ini, terdapat generasi-generasi sebelumnya yang telah punah dan
riwayat-riwayat ini menetapkan periode-periode manusia sebelum periode yang ada
sekarang ini.
Sebagai contoh kami akan menyebutkan
sebuah hadis berikut ini:
Penyusun Tafsir Ayyasyi
meriwayatkan dari Hisyam bin Salim dan Hisyam bin Salim dari Imam Shadiq As
yang bersabda, “Apabila malaikat-malaikat tidak melihat makhluk-makhluk bumi
sebelumnya, yang menumpahkan darah lantas dari mana mereka dapat berkata, “Apakah
Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
di dalamnya dan menumpahkan darah?”[5]
Adapun sehubungan dengan apakah Adam
merupakan manusia kedelapan di muka bumi ini harus dikatakan bahwa kami tidak
menjumpai teks-teks agama yang menetapkan bahwa Adam adalah manusia kedelapan
di muka bumi. Benar terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa generasi Nabi
Adam setelah tujuh periode dan tujuh generasi semenjak penciptaan Adam. Namun
boleh jadi riwayat-riwayat ini tengah menyinggung banyaknya periode-periode
masa lalu. Misalnya Syaikh Shaduq dalam al-Khishâl, meriwayatkan dari
Imam Baqir As yang bersabda, “Allah Swt semenjak menciptakan bumi, menciptakan
tujuh alam yang di dalamnya (kemudian punah) dimana tidak satu pun dari
alam-alam ini berasal dari generasi Adam Bapak Manusia dan Allah Swt senantiasa
menciptakan mereka di muka bumi dan mengadakan generasi demi generasi dan
masing-masing, alam demi alam muncul hingga akhirnya, (Allah Swt) menciptakan
Adam Bapak Manusia dan keturunannya berasal darinya.[6]
Boleh jadi riwayat-riwayat ini
dengan memperhatikan riwayat-riwayat lainya yang menetapkan periode-periode
yang banyak pada masa silam, tengah menyinggung tentang banyaknya periode pada
masa silam; misalnya Syaikh Shaduq dalam kitab Tauhid mengutip riwayat
dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Kalian mengira bahwa Allah Swt tidak
menciptakan manusia lain selain kalian. Bahkan (Allah Swt) menciptakan ribuan
ribuan Adam dimana kalian adalah generasi terakhir Adam dari generasi-generasi
Adam (lainnya).”[7]
Demikian juga dalam al-Khisâl
diriwayatkan dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Allah Swt menciptakan dua belas
ribu alam yang masing-masing (dari dua belas ribu itu) lebih besar dari tujuh
petala langit dan tujuh petala bumi. Tiada satu pun dari penghuni satu alam
pernah berpikir bahwa Allah Swt menciptakan alam lainya selain alam (yang ia
huni).”[8]
Akan tetapi sebagaimana yang Anda
perhatikan riwayat terakhir menyinggung tentang penciptaan alam-alam dan boleh
jadi alam-alam tersebut berada di luar planet bumi dan kita dapat memandang
riwayat-riwayat yang menyebutkan tentang tujuh periode sebelumnya di muka bumi
itu tidak bertentangan satu sama lain
Namun (dengan asumsi adanya
manusia-manusia sebelum Adam) apakah tatkala penciptaan Nabi Adam As manusia
dari generasi manusia-manusia sebelumnya masih tersisa?
Dengan memperhatikan beberapa
indikasi bukan mustahil bahwa pada masa penciptaan Adam terdapat orang-orang
dari generasi-generasi sebelumnya yang masih tersisa dan tengah mengalami
kepunahan. Artinya mereka masih tetap ada (pada masa penciptaan Adam)
sebagaimana disebutkan oleh sebagian ulama.[9] Salah satu ulama
kontemporer terkait dengan pernikahan anak-anak Adam berkata, “Di sini juga
terdapat kemungkinan lain bahwa anak-anak Adam menikah dengan manusia-manusia
yang tersisa dari generasi sebelum Adam karena sesuai dengan riwayat Adam
bukanlah manusia pertama yang hidup di muka bumi. Penelitian ilmiah manusia
hari ini menunjukkan bahwa genus manusia kemungkinan telah hidup di muka bumi
semenjak beberapa juta tahun sebelumnya, padahal sejarah kemunculan Adam hingga
masa sekarang ini tidak terlalu lama (kurang lebih 7000 tahun). Karena itu kita
harus menerima bahwa sebelum Adam terdapat manusia-manusia lainnya yang hidup
di muka bumi yang tatkala kemunculan Adam tengah mengalami kepunahan. Apa
halangannnya anak-anak Adam menikah dengan manusia dari salah satu generasi
sebelumnya yang masih tersisa?”[10]
Tentu saja tidak terdapat keraguan
bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama dari generasi yang ada sekarang ini.
Al-Quran nampaknya menegaskan bahwa
generasi yang ada sekarang ini berasal dari ayah dan ibu yang berujung pada
satu ayah (bernama Adam) dan satu ibu (yang dalam beberapa riwayat dan Taurat
bernama Hawa) dan kedua manusia ini adalah ayah dan ibu seluruh manusia.
Demikian juga ayat-ayat berikut menyokong makna ini, “Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).” (Qs.
Al-Sajdah [32]:8); “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah
seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya, “Jadilah” (seorang manusia) , maka jadilah dia.” (Qs.
Ali Imran [3]:59); “(Ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada malaikat,
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah
Kusempurnakan penciptaannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (Qs. Shad [38]:71
& 72)
Seperti yang Anda saksikan ayat-ayat
yang telah dikutip memberikan kesaksian bahwa sunnah Ilahi menjamin lestarinya
generasi manusia melalui pembuahan sperma namun penciptaan dengan sperma ini
terjadi setelah dua orang dari jenis ini (manusia sekarang ini) diciptakan dari
tanah liat dan Dia menciptakan Adam kemudian setelah Adam istrinya yang
diciptakan dari tanah liat (dan setelah memiliki badan dan alat-alat
reproduksi, Allah menciptakan anak-anaknya dengan menciptakan sperma pada badan
Adam dan istrinya). Karena itu, tidak terdapat keraguan bahwa generasi manusia
(sekarang ini) berujung pada Adam dan istrinya berdasarkan bentuk lahir
ayat-ayat yang disebutkan di atas.[11]
Adapun pertanyaan berikutnya apakah
di antara generasi tersebut terdapat seorang nabi? Apakah mereka juga termasuk
orang-orang yang memiliki intelegensia? Kita tidak menemukan penjelasan tentang
hal ini dalam ayat-ayat al-Quran dan riwayat-riwayat. Namun mengingat bahwa
mereka sama dengan kita, manusia (atau Nisnas) maka dari sisi ini kita sama
dengan mereka. Dan tentu saja mereka memiliki intelegensia dan kecerdasan serta
sangat boleh jadi dapat dikatakan bahwa untuk membimbing mereka diutuslah nabi
atau nabi-nabi kepada mereka. [iQuest]
Indeks Terkait:
Nabi-nabi Jin Sebelum Penciptaan
Manusia, Pertanyaan 792 (Site: 851)
[1]. Muhammad
Husain Thabathabai, terjemahan Persia Tafsir al-Mizân, jil. 4, hal. 222,
Penerjemah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, Intisyarat Jami’ah Mudarrisin
Hauzah Ilmiah Qum, Qum, 1374 S, Cetakan Kelima.
[2]. Ibid,
jil. 16, hal. 389.
[3]. (Qs.
Al-Baqarah [2]:30)
[4]. Muhammad
Husain Thabathabai, Terjemahan Persia Tafsir al-Mizan, jil. 4, hal. 222 dan
223.
[5]. Allamah
Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 11, hal. 117, Muassasah al-Wafa, Beirut,
Libanon, 1404 H.
Syaikh Shaduq, al-Khishâl, jil.
2, hal. 652, Hadis 54.
[6]. Diadaptasi
dari Pertanyaan 2999 (Site: 3297)
[7]. Syaikh Shaduq,
Tauhid, jil. 2, hal. 277, Cetakan Teheran.
[8]. Al-Khishâl,
jil. 2, hal. 639, Hadis 14, Diadaptasi dari Pertanyaan 516 (Site: 563)
[9].
Bagaimanapun tadinya kita (pada masa-masa sebelumnya) tidak memiliki
informasi dan referensi ketika para Imam Syiah berkata-kata tentang manusia pra
Adam (Bapak Manusia) yang berasal dari manusia-manusia yang telah menjadi
fosil. Namun mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini, nilai
ucapan-ucapan seperti ini akan dipahami lebih baik dan akan lebih mudah
memahamkan kepada kita tentang hubungan mereka dengan dunia metafisika.
[10]. Nasir Makarim
Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 3, hal. 247, Dar al-Kutub al-Islamiyah,
Teheran, 1374 S, Cetakan Pertama; Silahkan lihat, Ya’qub Ja’fari,
(Tafsir) Kautsar, jil. 2, hal. 349.
[11]. Muhammad
Husain Thabathabai, Terjemahan Persia Tafsir al-Mizân, jil. 4, hal. 224
dan 225.
Cuplikan Sumber literatur 2
Menelusuri sejarah penciptaan manusia pada awal
mulanya tentulah hal yang mustahil diketahui oleh masyarakat yang telah berada
pada generasi kemudian dalam jarak yang berselisih ribuan tahun seperti pada
masa kita saat ini. Tak ada satupun ditemukan adanya catatan sejarah yang
merekam pengakuan manusia pertama tentang ihwalnya ketika pertama kali lahir ke
dunia. Kalau pun ada, apakah ia akan menuliskannya sejak ketika pertama kali
dalam proses penciptaan, bahkan sejak masih dalam rencana?
Maka Allah SWT, sebagai pencipta tunggal segala
makhluk adalah yang seharusnya menjadi acuan dalam perolehan informasi yang
tidak saja valid tetapi juga objektif, tidak terdistorsi oleh ego manusia itu
sendiri. Dengan Kasih Sayang dan KemahakuasaanNya, Allah SWT telah memberikan
kepada manusia sebagai makhluk berakal, yaitu acuan maha sempurna dan teliti
yang terkandung dalam Al Qur’an (QS. 21:106)
beserta Hadits RasululLah SAW maupun ayat-ayat Allah lainnya yang berupa
bekas-bekas peninggalan masa lalu, yang diizinkanNya untuk muncul ke permukaan
agar manusia bertafakur (QS. 24:34).
Berikut ini adalah beberapa Kalam Suci Allah SWT
dalam Al Qur’an mengenai hal ihwal manusia di awal penciptaannya
Dan sesungguhnya Kami mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kamu dan Kami mengetahui orang-orang yang kemudian.
Penciptaan Manusia Sebagai Sang Khalif di Bumi, Diikuti Pernyataan Keheranan Para Malaikat (reaksi seolah seperti pernah menyaksikan polah tingkah manusia sebelumnya, ungkapan kekhawatiran para malaikat akan datangnya kembali murka Allah pada manusia hingga dibinasakannya) - QS. 02:30 (Al Baqarah),
Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Adanya umat lain selain Nabi Adam a.s. - QS. 3:33 (Aali ‘Imraan),
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala umat.
Bagaimana penciptaan orang-orang terdahulu? - QS. 04:01 (An-Nisaa’),
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu diri dan daripadanya Allah menciptakan pasangan (suami)-nya, dan berkembang dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu saling meminta (dengan menyebut nama)-Nya, dan peliharalah keluarga. Sesungguhnya Allah adalah sangat memperhatikanmu.
Sudah adakah orang-orang terdahulu? - QS. 56:10 (Al Waaqi’ah),
Dan orang-orang terdahulu dari yang dahulu.
Kemanakah orang-orang terdahulu itu? - QS. 54:49 (Al Qamar),
Sesungguhnya Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan kadar.
QS. 54:50 (Al Qamar),
Dan tiadalah urusan Kami kecuali satu kalimat seperti sekejap mata.
Makhluk serupa manusia QS. 54:51 (Al Qamar),
Dan sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran?
QS. 20:128 (Thaahaa),
Maka apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat yang Kami binasakan sebelum mereka, mereka berjalan pada (bekas) tempat tinggal umat itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah sebagai tanda bagi orang yang mempunyai akal.
Allah menetapkan kehancuran umat dahulu dan terdahulu yang (walaupun) telah memiliki Peradaban Tinggi, Lebih Banyak dan Kuat.
QS. 50:36 (Qaaf),
Dan berapa banyak umat telah Kami binasakan sebelum mereka? Mereka lebih besar kekuatannya maka mereka telah menjelajahi negri-negri. Adakah tempat lari?
QS. 40:82 (Al Mu’min),
Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka perhatikan bagaimana akibat orang-orang yang sebelum mereka? Adakah mereka (umat terdahulu) lebih banyak dan lebih kuat dan bekas-bekasnya di bumi dari mereka? Maka tidak bergunalah bagi mereka apa-apa yang telah mereka usahakan.
Cuplikan Sumber literatur 3
Berdasar penyelusuran Genetika,
diketahui Y-chromosomal Adam (Y-MRCA), diperkirakan Adam
“Manusia Modern”, hidup di bumi pada sekitar 237,000 sampai
581,000 tahun yang lalu.
Fakta ilmiah ini didukung, atas penemuan fosil
manusia modern, di Sungai Omo Ethiopia yang berusia
sekitar 195.000 tahun. Serta hasil penyelusuran Mitochondrial
Eve, yang diperoleh hasil telah ada di bumi pada sekitar 200.000
tahun yang lalu.
Dalam ilmu geologi, masa 237,000 sampai
581,000 tahun yang lalu, di sebut sebagai Era Middle
Pleistocene (126.000 sampai dengan 781.000 tahun yang lalu).
Beberapa Bantahan
1. Penyelusuran Genetika, baik Y-chromosomal
Adam (Y-MRCA), maupun Mitochondrial Eve, berdasarkan sampel
manusia modern, yang hidup saat ini.
Sementara berdasarkan catatan sejarah, sangat
banyak bangsa-bangsa yang pernah hidup di bumi, mengalami kepunahan.
Untuk salah satu contoh, saat terjadi Letusan
Gunung Toba, manusia hampir diambang kepunahan. Dengan
demikian, manusia yang ada sekarang, adalah keturunan dari segelintir
manusia yang dahulu selamat dari bencana Letusan Gunung Toba.
Gunung Toba meletus diperkirakan
terjadi pada 74.000 tahun yang lalu. Ada yang menduga letusan
ini 20.000 kali lebih dahsyat dari Bom Atom yang meledak di Hiroshima
dan Nagasaki. Letusan Gunung Toba ini, menjadi letusan yang paling
membunuh sepanjang masa, sehingga hanya menyisakan sekitar 30.000 orang
yang selamat.
Hal ini memberi kita alasan, masa peradaban
manusia, tentu akan jauh lebih lama, seandainya
penyelusuran Genetika, juga memperhitungkan
bangsa-bangsa yang telah punah.
2. Ditemukan benda-benda arkeologi,
peninggalan umat manusia yang telah berumur jutaan
tahun.
Peninggalan Arkeologi itu,
antara lain :
- Jembatan Penyebrangan (Rama Bridge)
yang dibikin pasukan kera, untuk Sri Rama, menyeberang ke Alengka, setelah di
tes dengan kadar isotop sudah berumur 1.700.000 tahun.
- Penelitian oleh Richard Leicky,
di tahun 1972, terhadap sedimen Pleistocene
di daerah Old Govie Jourg (Kenya), yang memperoleh kesimpulan
telah ada peradaban umat manusia pada sekitar 1,7 juta
tahun yang lalu (Sumber : Para Penghuni Bumi, sebelum Kita, hal.17-18,
tulisan Muhammad Isa Dawud).
Perkiraan masa hidup Nabi Adam
Ada yang memperkirakan, masa kehidupan
Nabi Adam telah berumur milyaran tahun. Namun
pendapat ini, tentu harus diselaraskan dengan keadaan bumi, berdasarkan penelitian
para ilmuwan.
1. Menurut Ilmu Astronomi, Bumi
mulai terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Dan Bumi
berdasarkan pendapat para ilmuan, baru layak ditinggali makhluk hidup
“mamalia” pada sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Dimana pada masa itu, oksigen yang sangat dibutuhkan makhluk
hidup, sudah sangat bersahabat.
2. Berdasarkan informasi dari Al Qur’an,
dimasa Nabi Adam telah ada teknologi pertanian dan
peternakan. Hal tersebut tergambar melalui korban, dari
anak-anak Nabi Adam yang bersengketa, yaitu berupa hasil-hasil
pertanian dan peternakan.
Dan salah satu bentuk korban yang dipersembahkan
adalah hewan mamalia jenis Qibas (Kambing), jadi bukan
binatang purba seperti “dinosaurus” atau lainnya.
Berdasarkan temuan Fosil di
wilayah Nevshir, hewan Kambing telah
ada di bumi pada sekitar 8 juta-10 juta tahun yang lalu
(Sumber : Harun Yahya)
3. Adanya pertanian dan peternakan
di masa Nabi Adam, menunjukkan pada masa itu, disekitar padang
arafah, yang merupakan tempat tinggal pertama umat manusia,
merupakan wilayah yang subur.
Berdasarkan pendapat Profesor Alfred
Kroner (seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka
dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes
Gutenburg University, Mainz, Germany), ia menyatakan dataran Arab
pernah menjadi daerah yang subur, di masa belahan bumi lain,
mengalami Era Salju (Snow Age).
Dengan mengacu kepada dalil-dalil
diatas, diperkirakan Nabi Adam hidup di bumi ada
adalah pada sekitar masa Era Salju, yang terjadi antara 1,7
juta sampai 10 juta tahun yang lalu. Dan penelitian Geologi,
menunjukkan Era Salju (Snow Age) terjadi pada sekitar
2,6 juta tahun yang lalu.
Apakah di masa 2,6 juta tahun yang lalu,
adalah masa kehidupan Nabi Adam dan keluarganya ?
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan :
1. Masa kehidupan Nabi Adam mungkin
bisa lebih lampau lagi. Hal ini terkait dengan ditemukannya “kawasan Al
Gharbia” yang berada di Uni Emirat Arab, yang
dipekirakan pada masa 8 juta tahun yang lalu, merupakan daerah
yang subur.
2. Di temukannya jejak kaki, yang diduga
jejak kaki manusia, yang telah berumur sekitar 3,6 juta tahun,
di Laetoli, Tanzania.
Pendapat
Penulis :
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu)
pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang
kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah
yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan
mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu
(ini).” (QS.
Muhammad [47];38)
Walau ayat ini dan
jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain,
dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).” dimaknain/ditafsirkan
untuk tujuan lain tapi dapat pula kita melihat sejumlah makna-makna tersirat
lainnya, Penulis percaya bahwa Al-quran dan hadist punya makna tersurat yang
jelas dan sejumlah manka-makna tersirat yang kadang-kadang dapat kita pahami
satu atau lebih makna tersirat itu, penulis juga percaya bahwa kadang
makna-makna itu bisa menjadi 2 makna tujuan utama, yaitu menjelaskan keadaan
ciri-ciri subjek secara nyata dan menjelaskan aliran kejadian/sejarah subjek
atau simbol terhadap subjek atau objek berkenaan keadaan yang mirip
subjek/pengganti kata, ambil contoh bila kita memaknai kata “ular” secara nyata
adalah sejenis binatang melata, secara simbol adalah manusia yang bersifat
licik (berbelok-belok) atau simbol lain tentang cerita keadaan waktu/kejadian
yang berbelok-belok/berbelit-belit, atau bermakna simbol sebuah sungai yang
berbelok-belok, sungai yang mirip kepala/badan ular untuk penyebutan suatu
tempat. Dan kadang-kadang pemaknaan ini adalah percampuran dua makna dari yang
tersebut diatas, seperti tempatnya di sungai yang berkelok-kelok yang hulunya
terdapat bukit seperti kepala ular dan benar banyak ularnya disana.
Ini sering di jumpai dalam
tafsir-tafsir sehingga kadang terdapat beberapa makna tafsir berbeda pada suatu
pembahasan. Dan bisa jadi pendapat-pendapat tafsir dari yang makna-makna
tersirat itu benar kesemuanya walaupun untuk memaknai waktu, kondisi/keadaan
dan pemakaian yang berbeda.
Perlu
ditambahkan bahwa Al-Quran --sesuai dengan kaidah bahasa Arab-- seringkali
menggunakan bagian dari sesuatu untuk menunjuk keseluruhan bagian-bagiannya,
seperti menggunakan kata sujud dalam arti shalat yang mencakup berdiri, rukuk,
dan lain-lain. Al-Quran juga biasa menyebut sesuatu yang menggambarkan
keseluruhan bagian-bagian, tetapi yang dimaksud hanyalah salah satu bagiannya
seperti firman-Nya "mereka memasukkan jari-jari mereka ke dalam
telinganya" (QS Al-Baqarah [2]: 19) dalam arti ujung jari-jari. Al-Quran
terkadang menggunakan kata nafs dalam arti kalbu. Biasa juga menyebut tempat
sesuatu tetapi yang dimaksud adalah isinya, seperti "tanyakanlah
kampung" (QS Yusuf [12]: 82), yang dimaksud adalah penghuninya, demikian
seterusnya.
Berdasarkan hal ini adalah bisa
saja Allah SWT menciptakan makhluk yang serupa Manusia, Allien, Nisnas atau
apapun namanya dengan alam semesta tersendiri (berbeda dengan alam semesta dimana
manusia hidup) untuk mendukung kehidupan mereka, yang mempunyai Nabi-Nabi
pembawa Risalah Agama dari kalangan mereka sendiri, mempunyai agama serupa
konsep Islam yang mengesakan dan menyembah Allah SWT dan khusus ditujukan atau
disebarkan untuk bangsa mereka sendiri. Dan itu mudah buat Allah SWT dengan
IlmuNya yang maha luas, dan bisa pula penciptaan ini semasa atau terdahulu namun
dengan alam semesta yang sama dimana manusia berada atau bahkan mendiami
kawasan yang sama pula, bisa saja mereka dicampurkan atau dipisahkan dengan
masing-masing tidak mampu terhubung atau berkomunikasi. Namun perlu pula di ingat
bahwa alam semesta yang ada sekarang ini yang terdiri 7 tingkat langit dengan
galaksi-galaksi didalamnya telah mendekati waktu punahnya atau dari “tiada menjadi ada dan kembali menjadi tiada”.
“Kiamat” adalah makna yang
menggambarkan kepunahan alam semesta yang ada sekarang ini yaitu yang ditempati
manusia hari ini dan yang juga ditempati makhluk ciptaan Allah SWT yang serupa
manusia/allien (tidak menyebut Nisnas karena bila ada, sementara ini diasumsikan
telah punah dan diganti manusia) tentunya bila Allien dan Nisnas ini benar ada
diciptakan dan dikehendaki Allah SWT hadirnya, kiamat akan menyebabkan semua
peradaban yang tumbuh di alam semesta yang sama ini akan punah/berakhir dalam
waktu yang sama.
Pertanyaannya : benarkah ada
kehidupan peradaban sebelum manusia pertama (Nabi Adam as) diturunkan ke bumi ?
Para ahli arkeologi telah ada
yang mengambil kesimpulan bahwa sebelum masa sejarah manusia atau boleh kita katakan
sebelum masa nabi Adam as atau jauh sebelum 100.000 tahun yang lalu (arkeologi
mengatakan peradaban manusia sejarah tertua diantara kurang dari 10.000 tahun
yang lalu) telah ditemukan bukti-bukti yang dianggap sebagai bukti adanya
peradaban sebelum masa manusia tersebut dan dianggap buatan manusia prasejarah
yang tentu saja berbasis dari teori Evolusi Darwin, bahkan menurut mereka,
bukti-bukti tersebut berumur hingga milyaran tahun yang lalu, seperti :
+ Reaktor Nuklir Prasejarah, dikatakan lebih canggih dari reaktor jaman sekarang
+ Jejak Alas Kaki Prasejarah, jejak yang menunjukkan adanya pemakaian sendal
+ Teleskop Prasejarah
+ Bola-bola Prasejarah – pemodelan planet-planet untuk ilmu astronomi
+ Jambangan Metalik Prasejarah, mirip buatan manusia jaman perunggu
+ Tengkorak Purba Berlubang bekas di Tembak, adakah sejenis pistol di jaman tersebut
+ Patahan Roda Gerigi dari Mesin yang terbuat
dari logam seumur dengan fosil/batubara, dan memiliki teknologi lebih canggih
dari teknologi logam sekarang dalam pembuatan dan hasil element-nya
Penulis tidak akan membahas rinci
satu persatu bukti ini, silahkan anda mencari dan membaca sendiri di internet.
Kita ambil contoh “Tengkorak
Purba Berlubang bekas di Tembak”, lobang pada tengkorak yang menembus kedua
belahannya, mengisyaratkan bahwa tengkorak hanya akan berlubang dengan adanya
tumbukkan benda kecil dengan sangat cepat, yang bila dilihat sebagai ciptaan
manusia adalah peluru, bila di lihat sebagai buatan alam bisa diasumsikan
tumbukkan kerikil/batu kecil yang terlempar atau tertiup karena sebab-sebab
alam tertentu yang menghasilkan kecepatan serupa kecepatan pistol melepas
peluru, sebab alam apa kah yang dapat melakukan serupa itu : mungkin jawabannya
tiupan tornado/angin, muntahan partikel batuan gunung berapi, dsb. Dan yang
unik adalah bahwa itu tertembak ke sebuah kepala (tengkorak), ini menyebabkan
sebuah pertanyaan, ”apa dan siapa tengkorak itu? Bila ia tengkorak manusia
murni berarti dalam sudut pandang islam, jaman nabi-nabi telah ada pada
milyaran tahun lalu, padahal ilmuan umumnya mempercayai manusia sejarah berumur
kurang dari 10.000-7.000 tahun lalu, bukan jaman manusia modern (yang dimulai
dari nabi Adam as), hal ini mengasumsikan pendapat kedua, yaitu makhluk serupa
manusia (Nisnas), namun bila ia mengikuti kaedah teori Darwin bahwa itulah
tengkorak manusia prasejarah. Bila dikaitkan dengan penampakan Allien dan UFO
yang banyak dipercaya oleh manusia di dunia yang sering terjadi, mungkinkah ini
kerjaan Allien yang melakukan penelitian dan mengambil sample manusia sejarah dan
memindahkannya ke jaman prasejarah hingga dianggap manusia prasejarah, ataukah
bila kita merujuk ke ilmu saint tentang kemungkinan adanya kemampuan peralihan
waktu, apakah ini campur tangan keajaiban alam dalam pemindahan waktu atau
adanya unsur manusia modern dengan mesin waktunya yang melakukan penelitian
atau pembunuhan.
Penulis mencoba memasukkan nama
yang sesuai dengan pendapat umum agar dapat membedakan Manusia (Manusia Sejarah
yang di mulai dari nabi Adam as), Allien (Nisnas dari luar angkasa) dan Nisnas
(Makhluk lain dari Bumi) dan Manusia Prasejarah dalam teori Darwin (untuk saat
ini penulis anggap sebagai nama lain dari Nisnas juga, namun penulis akan
membuat asumsi baru menghadapin kerancuan ini dalam pembahasan khusus tentang Nisnas
dan manusia prasejarah berdasarkan teori Darwin dan hubungannya dengan islam).
Dari petunjuk ini ada beberapa versi
kesimpulan tentang kemungkinan mengapa ada peradaban pada periode jaman yang
tidak diketahui ini yang diambil oleh penulis:
- Rekayasa kebohongan/hoax dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab
- Sejarah manusia yang dimulai dari nabi Adam as telah ada milyaran tahun lalu setua umur dari penemuan-penemuan artefak prasejarah tersebut, artefak ini dianggap adalah buatan manusia modern asli pada jaman tersebut. Kapan pun umur artefak tertua yang ditemukan itulah umur peradaban manusia di masa Periode Nabi-Nabi yang dimulai dari Adam as
- Menunjukkan adanya manusia prasejarah berdasar teori Darwin, manusia pra sejarah yang menyerupai kera berjalan sebelum akhirnya berevolusi sebagai manusia modern dan bahwa kebudayaan manusia prasejarah telah ada yang mencapai peradaban canggih
- Adanya peradaban lain yang hidup di bumi yang sejenis/serupa manusia (Nisnas) sebagai khalifah awal di Bumi namun telah dipunahkan kemudian diganti oleh kekhalifahan manusia (Adam as) sebagai khalifah di Bumi hingga kiamat, dan artefak prasejarah ini adalah hasil dari Nisnas tersebut.
- Adanya campur tangan Allien (sejenis/serupa manusia) yang hidup di luar angkasa dan pernah singgah di bumi yang melakukan serangkaian kegiatan hingga sekarang
- Keajaiban alam yang memiripkan hasil dari sesuatu kejadian alam dengan hasil peradaban manusia sekarang sehingga serupa dengan benda-benda/teknologi manusia sekarang, yang dimaksud untuk ini adalah untuk artefak yang ditemukan sebelum sejarah manusia ada (Nabi Adam as) dan kemudian adanya keajaiban alam lain yaitu oleh sebuah sebab adanya keajaiban alam berupa perpindahan waktu hingga buatan manusia tak sengaja ikut terbawa berpindah-pindah waktu termaksud ke waktu dimana manusia belum ada, dapatkah ini terjadi, sungguh Allah SWT Maha Berkehendak bila itu kehendakNya dan mampu melakukannya dengan mudah. asumsi ini juga akan berkenaan dengan asumsi salah satu cara turunnya nabi Isa as (Yesus) ke akhir jaman
- Perpindahan benda/artefak yang sengaja atau tidak disengaja yang dilakukan oleh manusia modern yang telah mempunyai teknologi mesin waktu, ini akan berkenaan dengan asumsi penulis pada periode Jaman Kiamat/Jaman peradaban Manusia Akhir yang tidak mengenal Islam, akan dijelaskan nanti pada pembahasan periode tersebut
Dari 7 kesimpulan ini manakah
yang mendekati kebenaran?
0 komentar:
Posting Komentar